Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Banyak pihak menyebut bahwa rencana kenaikan BBM kali ini sarat akan
muatan politik. Sebab rencana ini terkesan tiba-tiba dan terjadi saat
mendekati tahun pemilu.
"Muatan politik sangat kental banyak hal membuat publik sadar ada kepentingan personal yang sangat dominan. Instrumen politik yang dipakai partai adalah kompensasi dari kenaikan BBM. Seolah-olah itu produk kader partai untuk meningkatkan simpati publik," ujar pakar politik Heri Budianto di diskusi Polemik Warung Daun, Jakarta, Sabtu (15/6).
Kecurigaan yang sama juga ditunjukan dua partai oposisi lainnya. Keputusan yang diambil pemerintah mereka nilai janggal. Sebab keputusan kenaikan BBM tidak diambil di tahun lalu saat harga minyak mencapai puncaknya.
"Harga BBM lagi tinggi-tinggi ICP (Indonesia Crude Price) 112 dolar per barel yang harganya meninggi. Kenapa waktu itu tidak dilakukan? Dinaikkan justru menjelang pemilu kami merasa ini kurang tepat," kata Ketua DPP Hanura, Saleh Husin di tempat yang sama.
Begitu juga dari anggota DPR Komisi XI, Maruarar Sirait yang juga berpendapat keputusan ini punya tujuan tertentu.
"9 Tahun menjabat tidak tepat sasaran kenapa baru mau tepat sasaran setahun ini, logikanya kan gimana?" tegas politisi PDIP ini.
"Muatan politik sangat kental banyak hal membuat publik sadar ada kepentingan personal yang sangat dominan. Instrumen politik yang dipakai partai adalah kompensasi dari kenaikan BBM. Seolah-olah itu produk kader partai untuk meningkatkan simpati publik," ujar pakar politik Heri Budianto di diskusi Polemik Warung Daun, Jakarta, Sabtu (15/6).
Kecurigaan yang sama juga ditunjukan dua partai oposisi lainnya. Keputusan yang diambil pemerintah mereka nilai janggal. Sebab keputusan kenaikan BBM tidak diambil di tahun lalu saat harga minyak mencapai puncaknya.
"Harga BBM lagi tinggi-tinggi ICP (Indonesia Crude Price) 112 dolar per barel yang harganya meninggi. Kenapa waktu itu tidak dilakukan? Dinaikkan justru menjelang pemilu kami merasa ini kurang tepat," kata Ketua DPP Hanura, Saleh Husin di tempat yang sama.
Begitu juga dari anggota DPR Komisi XI, Maruarar Sirait yang juga berpendapat keputusan ini punya tujuan tertentu.
"9 Tahun menjabat tidak tepat sasaran kenapa baru mau tepat sasaran setahun ini, logikanya kan gimana?" tegas politisi PDIP ini.
[merdeka]
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura