Mengapa Berbelanja di Infomadura.com?Aman, banyak pilihan dan terpercaya

Customer Service

Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500

Fanpage

InfoMadura.com | Media Bersama | Kebanggaan Indonesia

Dapatkan kemudahan Bertransaksi Online di infomadura.com

Comments

Template Information

KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Nasional || | WORD NEWS

Otomotif

Blak-Blakan
KDRT
AURA WISATA

INFO UTAMA

Pedoman Media Siber

Trending Topic

Travelers Choice Beaches 2014

Pages

ADVERTISEMENT

Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com Email kami: maduraexposenews@gmail.com

serba - serbi

Sport

Fokus Jatim

Entertainment


Featured Post 6

Press Realise

Sosial - Politik


Powered by Blogger.
Kartini-Kartini di Era Globalisasi Catatan Seputar Wanita Kita|manusia...

Strategi Pemerintah untuk Atasi Masalah Pertanian Dinilai Belum Tepat

Pemerintah sudah memberi sinyal bersiap-siap kemungkinan mulai akan impor beras. Menurut peneliti pertanian, Ndang Sukara para peneliti siap membantu pemerintah atasi persoalan pertanian karena menurutnya kelihatannya pemerintah masih bingung dan belum memiliki strategi tepat.

Peneliti pertanian mengritik kebijakan pemerintah menjadikan impor sebagai keputusan akhir mengatasi sektor pertanian dalam negeri, terutama beras (foto: dok).
Kepada pers di Jakarta baru baru ini, Menteri Pertanian Suswono menegaskan, kemungkinan dalam waktu dekat pemerintah akan impor beras karena harga beras terus naik di pasar. Namun, Menteri Pertanian berjanji semaksimal mungkin akan menekan impor beras tahun ini dan akan tetap mendahulukan beras hasil produksi petani dalam negeri.
“Sebagaimana yang diharapkan sampai 2,7 juta ton, kemudian kalau juga BULOG (Badan Urusan Logistik, red.) sudah mengumpulkan sebanyak itu sebetulnya tidak perlu impor karena dia bisa melakukan operasi pasar kapanpun dengan stok yang ada, jadi masalahnya kemarin ini stok BULOG menipis karena BULOg tidak bisa mengambil dari dalam negeri karena harganya di atas HPP (harga pembelian pemerintah, red.), ya meskipun ada Inpres nomor 8 kalau Bulog bisa membeli sesuai harga pasar tapi faktanya harga makin naik,” ujar Mentan Suswono.
Menurut peneliti pertanian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI, Ndang Sukara, seharusnya pemerintah tidak menjadikan impor sebagai keputusan akhir mengatasi sektor pertanian dalam negeri terutama beras.
Jika hal itu terus terjadi, maka Indonesia akan semakin bergantung pada impor. Ia menambahkan peneliti sebenarnya selalu siap membantu pemerintah karena yang harus segera ditangani adalah akar persoalan mengenai ketidakberdayaan pemerintah mengatasi sektor pertanian sehingga gempuran impor tidak dapat dihindari.
“Yang paling diutamakan itu memang memperbaiki produksi itu kan pasti harus ada effort yang luar biasa karena kita kan kebablasan dulu dengan Revolusi Hijau, jadi harus mengembalikan kondisi lahan pertanian itu menjadi lebih subur, kondisi tambak menjadi lebih subur lagi, kita di LIPI memang sedang menggenjot usaha-usaha ke arah situ dengan memperkenalkan teknologi-teknologi baru, menggunakan jasa mikroba yang kita desain sedemikian rupa sehingga dia bisa mengembalikan kesuburan lahan,” papar Ndang Sukara.
Ndang Sukara menambahkan, masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat pertanian juga menjadi persoalan serius untuk segera ditangani pemerintah. Karena jika tidak, menurutnya sektor pertanian di Indonesia semakin tertinggal oleh negara-negara lain.
“Sadar atau tidak kan sebagian besar dari masyarakat petani pendidikannya sangat rendah, dan itu memang (untuk) jangka panjang, harus itu perlu membangun sekolah kejuruan yang lebih banyak untuk bisa mengolah hasil pertanian, untuk bisa diproses menjadi barang-barang untuk kebutuhan. (Sehingga), jangan sampai kita ekspor bahan mentah kemudian kita mengimpor bahan jadi padahal itu bahan bakunya milik kita sendiri. Jadi dalam arti kata pembangunan ekonomi di kita, pertumbuhan ekonomi memang ada tapi kan sebagian besarnya mungkin hampir 80 persen itu berbasis kepada konsumsi, artinya nggak ada nilai tambah dan keringat bangsa Indonesia di dalam.”
Sebelumnya, pemerintah menegaskan tidak akan impor beras tahun ini karena diperkirakan stok beras akan surplus sekitar 2 juta ton. Namun, niat tersebut berubah dan pemerintah menegaskan kesimpulan impor tidaknya beras akan diputuskan April mendatang karena harga beras terus naik sehingga berpengaruh negatif terhadap harga pembelian pemerintah atau HPP. (Voa)

PEMESANAN : Strategi Pemerintah untuk Atasi Masalah Pertanian Dinilai Belum Tepat

NAMA PRODUK :

Strategi Pemerintah untuk Atasi Masalah Pertanian Dinilai Belum Tepat


CARA PEMESANAN :

Untuk Pembelian Atau Pemesanan Bisa Melalui Telepon Langsung Atau Untuk Pemesanan Cepat Dengan Hanya SMS Customer Service Kami.

No. Operator Call Center Yang Bisa Dihubungi
SIMPATI 0813 - XXXXXXXX
XL AXIATA 0819 - XXXXXXX
PIN BB BBM ANDA

Pemesanan Luar Kota / Luar Pulau / Luar Negeri Bisa Transfer Di Rekening Kami

No.
Bank
No. Rekening
Atas Nama
1
No. Rekening
Pemilik Rekening
2
No. Rekening
Pemilik Rekening
3
No. Rekening
Pemilik Rekening
4
No. Rekening
Pemilik Rekening
Atau Pengiriman Uang Via Wesel Dan Western Union ( Untuk Luar Negeri ) Dan Setelah Anda Transfer Bisa Konfirmasikan Kembali Kepada Kami Via SMS Dengan Menyertakan Nama Lengkap, Alamat Lengkap, Produk Yang Anda Pesan, Jumlah Pembayaran, Bank Tujuan.

CONTOH FORMAT PEMESANAN :


An. Dul Kemplu, Jl. Lintas Akherat No.17 Rt 05/06, Kec. Sehat Kel. Tentram Kab. Bahagia Dunia Akherat Kode Pos 42443 Hp. 0813 XXXXXX, Strategi Pemerintah untuk Atasi Masalah Pertanian Dinilai Belum Tepat ( Paket Terbungkus Rapi Demi Menjaga Privasi Anda ), Rp. 50.000,- Bank BNI

JASA PEMESANAN :


Uang Masuk Pesanan Langsung Kami Kirim Hari Itu Juga Melalui Jasa Pengiriman :

toko online produk berkualitas dengan harga murah dan pelayanan cepat

Sesuai Kesepakatan Dalam 1-6 Hari Sampai Ditempat anda ( Tergantung Alamat Anda ) dan Kami Pastikan Pesanan Kami Kirim Sesuai Pesanan Anda Dan Alamat Tujuan Anda,
dan setelah Pesanan kami kirim akan segera kami konfirmasikan no. resinya kepada anda, dan anda bisa cek langsung pengiriman barang anda di JNE ONLINE Dan TIKI ONLINE atau POS INDONESIA
Ongkos Kirim Sesuai Daerah Anda :

Rp. 10.000 - Rp. 20.000 Untuk Daerah Pulau Jawa.
Rp. 30.000 - Rp. 50.000 Untuk Daerah Luar Pulau Jawa.
Rp. 50.000 - Rp. 100.000 Untuk Daerah Papua Dan Sekitarnya.
(Tergantung Berat Barang)

Apabila Barang Tidak Kami Kirim Dalam 2 Hari, 100% Uang Anda Kami Kembalikan.

Terima Kasih atas kepercayaannya membeli produk berkualitas kami
.:: TONNY JUALAN ::.

Technology

Jejak Kasus

FASHION


© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
ENTERTAINMENT

Teknologi

ss