Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita,
Bunga Desa,
Gerbang Madura,
Nasional
Sumenep (maduratani.com) - Panen tembakau di Pulau Madura tahun ini benr-benar hancur dan menuai kesedihan mendalam dikalangan masyarakat petani. Kesedihan itu juga
menimpa sebagian besar masyarakat petani di kabupaten Sumenep, Madura.
Bahkan, di Dusun Guk Tabun Timur, Desa Gadu timur (Gatim), Kecamatan Ganding, Sumenep, Madura, mengalami hal yang lebih memprihatinkan. Pasalnya, ratusan ibu rumah tangga di daerah itu harus leggowo ditinggal suami mereka menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia dan Saudia Arabia.
"Kami sangat prihatin sekali dengan realitas yang dialami masyarakat sini. Bayangkan, didusun ini (Guk Tabun Timur:Red.) dari 200 kepala keluarga (kk) yang ada, sekarang hanya tinggal sekitar 50 kk yang lengkap.
Sementara ratusan lainnya laki-lakinya pergi keluar negeri mengadu nasib. Ya itu dia, karena panen tembakau mereka hancur. Perekonomian disini juga sulit. Bahkan sebagian lain piliha Kalimantan dan Bali". Terang Ely Sabit. Bendahara desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep.
Untuk itu pihaknya akan mengupayakan untuk mengkoordinasikan masalah ini kepihak pemerintah daerah. Agar masyarakat petani yang saat ini dililit masalah pasca panen tembakau tahun ini yang terbilang sangat tidak menguntungkan itu dicarikan jalan keluarnya.
"Kami akan koordinasikan masalah ini dengan seluruh perangkat desa dan seluruh pihak terkait. Kami tidak ingin, masyarakat panik dan frsutasi dengan keluar negeri.
Padahal disana juga belum jelas nasin mereka. Mudah-mudahan upaya kami tidak terlalu mengecewakan. Bukan apa-apa sih, kami hanya merasa kasihan dan sangat prihatin dengan masyarakat petani disini". Imbuhya.(fr/yy)
menimpa sebagian besar masyarakat petani di kabupaten Sumenep, Madura.
Bahkan, di Dusun Guk Tabun Timur, Desa Gadu timur (Gatim), Kecamatan Ganding, Sumenep, Madura, mengalami hal yang lebih memprihatinkan. Pasalnya, ratusan ibu rumah tangga di daerah itu harus leggowo ditinggal suami mereka menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia dan Saudia Arabia.
"Kami sangat prihatin sekali dengan realitas yang dialami masyarakat sini. Bayangkan, didusun ini (Guk Tabun Timur:Red.) dari 200 kepala keluarga (kk) yang ada, sekarang hanya tinggal sekitar 50 kk yang lengkap.
Sementara ratusan lainnya laki-lakinya pergi keluar negeri mengadu nasib. Ya itu dia, karena panen tembakau mereka hancur. Perekonomian disini juga sulit. Bahkan sebagian lain piliha Kalimantan dan Bali". Terang Ely Sabit. Bendahara desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep.
Untuk itu pihaknya akan mengupayakan untuk mengkoordinasikan masalah ini kepihak pemerintah daerah. Agar masyarakat petani yang saat ini dililit masalah pasca panen tembakau tahun ini yang terbilang sangat tidak menguntungkan itu dicarikan jalan keluarnya.
"Kami akan koordinasikan masalah ini dengan seluruh perangkat desa dan seluruh pihak terkait. Kami tidak ingin, masyarakat panik dan frsutasi dengan keluar negeri.
Padahal disana juga belum jelas nasin mereka. Mudah-mudahan upaya kami tidak terlalu mengecewakan. Bukan apa-apa sih, kami hanya merasa kasihan dan sangat prihatin dengan masyarakat petani disini". Imbuhya.(fr/yy)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura