Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
KENDARI, MADURATANI.com — Ada
pemandangan berbeda terlihat di Masjid Al-Hikmah, rumah tahanan (Rutan)
Kelas 1 A Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (19/10/2013) pagi. Suasana haru bercampur bahagia
menyelimuti keluarga pasangan Syandi alias Andi (22) dan IDL (16) seusai
menyaksikan pernikahan pasangan kekasih yang sebelumnya masih menjalani
proses hukum di Pengadilan Negeri Kendari.
Syandi terlibat kasus persetubuhan dengan anak di bawah umur. Proses pernikahan berlangsung khidmat saat Syandi, mempelai pria, mengucap ijab kabul di hadapan penghulu, Asmin Gerung, yang juga disaksikan oleh puluhan tahanan dalam rutan Kendari.
Sebelum prosesi ijab kabul, seorang warga binaan Rutan Kendari melantunkan ayat suci Al Qur’an. "Saya terima nikah dan kawinnya .... binti .... dengan maskawin 88 real," ucap Syandy mengikuti ucapan penghulu yang menikahkannya.
Meski sempat diulang satu kali, ucapan ijab kabul oleh mempelai pria dinyatakan sah oleh penghulu dan para undangan yang mengikuti proses pernikahan pasangan tersebut. Puluhan tahanan yang menyaksikan proses ijab kabul, sontak riuh dan mengucapkan sah sambil bertepuk tangan.
Sementara itu, orangtua mempelai laki-laki tidak henti-hentinya meneteskan air mata saat menyaksikan proses pernikahan anaknya di tengah statusnya yang menjadi pelaku tindak kriminal.
Pernikahan tersebut juga disaksikan seorang petugas Rutan Kendari. Menurutnya, proses pernikahan ini tidak serta merta membebaskan terdakwa dari proses hukum. Syandi, pria lulusan SMA diciduk petugas polisi dari Polres Kendari, Selasa (25/6/2013) di komplek perumahan Napabale Kelurahan Lalodati, Kecamatan Mandonga, Kendari.
Dia dituduh menyembunyikan IDL, anak di bawah umur yang merupakan pacarnya sendiri. “Selanjutnya Syandi digiring ke kantor Polres Kendari untuk dmintai keterangan. Lalu korbannya divisum di rumah sakit Bhayangkara, hasilnya menyatakan korban positif hamil,” kata Kriston Putra Palimbong, penasihat hukum terdakwa usai proses pernikahan di Rutan Kendari.
Dijelaskan Kristo, pernikahan kliennya dengan korban disepakati oleh keluarga kedua belah pihak setelah melalui proses mediasi. “Kami melakukan mediasi dengan orangtua korban dan orang tua terdakwa, hasil mereka sepakat untuk menikahkan anaknya. Saat ini mempelai wanita telah hamil tiga bulan,” kata dia.
Kristo melanjutkan, pernikahan Syandi dan IDL disepakati setelah pihaknya melakukan mediasi dengan keluarga kedua belah pihak pada tanggal 11 Oktober 2013.
Ditambahkan Kristo, terdakwa telah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Kendari sebanyak lima kali. Syandi dijerat UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman paling singkat tiga tahun dan maksimal 15 tahun penjara.
“Dengan pernikahan ini, kami akan membela klien kami untuk mendapat keadilan dengan meminta hukuman seringan-ringannya di pengadilan nanti,” imbuhnya. (kmp)
Syandi terlibat kasus persetubuhan dengan anak di bawah umur. Proses pernikahan berlangsung khidmat saat Syandi, mempelai pria, mengucap ijab kabul di hadapan penghulu, Asmin Gerung, yang juga disaksikan oleh puluhan tahanan dalam rutan Kendari.
Sebelum prosesi ijab kabul, seorang warga binaan Rutan Kendari melantunkan ayat suci Al Qur’an. "Saya terima nikah dan kawinnya .... binti .... dengan maskawin 88 real," ucap Syandy mengikuti ucapan penghulu yang menikahkannya.
Meski sempat diulang satu kali, ucapan ijab kabul oleh mempelai pria dinyatakan sah oleh penghulu dan para undangan yang mengikuti proses pernikahan pasangan tersebut. Puluhan tahanan yang menyaksikan proses ijab kabul, sontak riuh dan mengucapkan sah sambil bertepuk tangan.
Sementara itu, orangtua mempelai laki-laki tidak henti-hentinya meneteskan air mata saat menyaksikan proses pernikahan anaknya di tengah statusnya yang menjadi pelaku tindak kriminal.
Pernikahan tersebut juga disaksikan seorang petugas Rutan Kendari. Menurutnya, proses pernikahan ini tidak serta merta membebaskan terdakwa dari proses hukum. Syandi, pria lulusan SMA diciduk petugas polisi dari Polres Kendari, Selasa (25/6/2013) di komplek perumahan Napabale Kelurahan Lalodati, Kecamatan Mandonga, Kendari.
Dia dituduh menyembunyikan IDL, anak di bawah umur yang merupakan pacarnya sendiri. “Selanjutnya Syandi digiring ke kantor Polres Kendari untuk dmintai keterangan. Lalu korbannya divisum di rumah sakit Bhayangkara, hasilnya menyatakan korban positif hamil,” kata Kriston Putra Palimbong, penasihat hukum terdakwa usai proses pernikahan di Rutan Kendari.
Dijelaskan Kristo, pernikahan kliennya dengan korban disepakati oleh keluarga kedua belah pihak setelah melalui proses mediasi. “Kami melakukan mediasi dengan orangtua korban dan orang tua terdakwa, hasil mereka sepakat untuk menikahkan anaknya. Saat ini mempelai wanita telah hamil tiga bulan,” kata dia.
Kristo melanjutkan, pernikahan Syandi dan IDL disepakati setelah pihaknya melakukan mediasi dengan keluarga kedua belah pihak pada tanggal 11 Oktober 2013.
Ditambahkan Kristo, terdakwa telah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Kendari sebanyak lima kali. Syandi dijerat UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman paling singkat tiga tahun dan maksimal 15 tahun penjara.
“Dengan pernikahan ini, kami akan membela klien kami untuk mendapat keadilan dengan meminta hukuman seringan-ringannya di pengadilan nanti,” imbuhnya. (kmp)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura