Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
![]() |
Istimewa/www.maduratani.com |
SUMENEP,
MADURATANI.com- Ketua Komisi D DPRD Sumenep, Achmad Subaidi mengaku tercengang
dengan income Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata tahun iniyang
mencapai ratusan Miliar.
Padahal obyek wisata yang dimiliki Makassar tak jauh
berbeda dengan Sumenep , mulai dari objek wisata religi, alam. Hal yang mungkin
membedakan, lanjut Subaidi, terletak pada managemen pengelolaannya yang mungkin
jauh lebih tertata di Makassar.
“Hal yang
sangat mungkin ditiru oleh pemerintah Sumenep dalam mengelola kekayaan
pariwisata adalah kemampuannya menggandeng investor dan kalangan swasta. Di
Sumenep belum ada kerjasama serius yang melibatkan pihak swasta”, terang Ahmad
Subaidi, Ketua Komisi D DPRD Sumenep sehari setelah kunjungan kerja ke Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Diketahui,
Kota
Metropolitan Makassar Sebelumnya dikenal dengan nama Kotamadya Ujung Pandang.
Kota Makassar terkenal sebagai kota "Angin Mamiri", yang berarti kota
hembusan angin sepoi-sepoi basah. Kota ini menyimpan selaksa keindahan yang
menopang meningkatnya PAD setempat semisal objek wisata Pantai Losari nya yang
indah.
“Sebenarnya
kekayaan alam kita, termasuk aset wisata kita di Kabupaten Sumenep ini bisa
saja mengungguli Makassar. Cuma saja pengelolaannya perlu ditingkatkan dan
perlu melibatkan pihak swasta dan investor luar”, terangnya.
Pihaknya
juga menyayangkan minimnya PAD yang dihasilkan dari sektor pariwisata Sumenep yang
bila dibandingkan dengan incom pariwisata Kota Makassar, Kabupaten Sumenep,
nilai Subaidi, tak ada apa-apanya, karena pemasukannya sangat minim dan sangat
tidak rasional dibawah Rp.50 juta pertahunnya.
Politisi asal
PPP ini juga menyarankan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pariwisata
Kabupaten Sumenep untuk lebih kreatif dan terbuka dalam mengelola sejumlah aset
wisata yang ada. Hal yang taka kalah pentingnya, lanjut dia, peran serta
seluruh media massa yang ada.
“Selama
ini keterlibatan media massa dalam publikasi pariwisata di Kabupaten Sumenep
masih sangat minim dan lemah. Untuk itu, kami perlu membangun komunikasi khusus
dengan dinas terkait agar sektor pariwisata di mengalami peningkatan signifikan”,
tandasnya.
Subaidi meneruskan, pemerintah Kota Makassar selalu mengoptimalkan kerjasama dengan seluruh pihak terkait termsuk dalam melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak DPRD setempat.
“Di
Sumenep malah belum terbentuk kerjasama yang intens antara Disbudparpora dengan
Komisi D khusus pengelolaan pariwisata. Kalangan Pers juga, yang dilibatkan
hanya beberapa gelintir saja”, (fer/tim*)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura