Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
![]() |
Kiai Husein Ilyas@ ayogitabisa.com/Hendro |
KH Husein Ilyas adalah kiai sepuh yang sangat disegani dan dihormati di Jawa Timur. Di pondoknya yang sederhana di Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Mojokerto, hampir setiap hari banyak orang yang datang mulai silaturrahmi sampai meminta doa dan restu.
Menurutnya, siapa saja boleh datang ke pondoknya. Biar itu orang biasa, pejabat, tokoh agama, dan lain sebagainya, ia akan menerimanya dengan tangan terbuka. Menjelang pilkada, caleg, dan pilpres, biasanya pondoknya selalu ramai didatangi orang-orang yang ingin minta restu, petunjuk, atau sekedar silaturahim.
"Kalau datang saya terima. Kalau minta restu saya restui. Tapi, kalau sampai minta dukung mendukung itu saya yang keberatan. Saya ini orang NU dan masih menjabat sebagai rais syuriah di NU Cabang Mojokerto. Jadi ya saya harus netral. Kalau saya memilih ini dan itu, yang kasihan adalah jamaah saya, mereka nanti malah bingung," ujar Husein di Mojokerto, Kamis (14/11).
Menurut kiai yang sering didatangi Gus Dur selama mantan presiden RI itu masih hidup, tugas seorang kiai seperti dirinya adalah memberikan pengajian, mengajar santri, serta memberikan saran dan masukan terhadap orang-orang yang memerlukan petunjuknya.
"Setiap Jumat saya selalu memberikan pengajian pada santri-santri yang datang dari berbagai daerah di sekitar Mojokerto. Jumlahnya bisa mencapai lima ribu orang, bahkan mungkin lebih dari itu. Siapa saja boleh datang mengikutinya," ujar pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Al-Misbar ini.
Saat ditanyakan pendapatnya mengenai pemimpin yang ideal itu yang bagaimana? Husein Ilyas terdiam sejenak. Ia lalu menjawab bahwa pemimpin yang sempurna adalah Nabi Muhammad SAW. Sedang yang ideal baginya adalah yang bisa mencontoh dari prilaku dan sifat-sifat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad. Kalau tidak bisa mencontoh secara keseluruhan paling tidak bisa mendekatinya.
Ketika disinggung mengenai pemimpin di negeri ini, KH Husein Ilyas pun enggan mengomentari sebab khawatir dianggap ikut campur dalam urusan politik. Namun, di luar urusan politik, sembari tersenyum, KH Husein Ilyas masih terkenang pada masa Gus Dur masih menjadi presiden Republik Indonesia.
"Pada waktu itu ibadah haji biayanya tidak seperti sekarang ini. Bahkan, kalau tidak salah pada waktu itu bisa turun, dari Rp 28 juta bisa menjadi Rp 18 jutaan. Sekarang, sudah biayanya naik, antrenya juga lama sekali," ungkapnya.
Menurutnya, Gus Dur adalah pribadi yang luar biasa. Ia kalau datang menemui dirinya tanpa pengawalan dan tahu-tahu sudah ada di halaman rumahnya. Begitu pulang, baru polisi-polisi datang menemuinya, agar melapor jika akan ada pejabat atau tamu penting. "Bagaimana saya mau lapor, wong pejabatnya datangnya tidak memberitahu," ujarnya sambil tertawa jika mengingat hal itu.
Menurutnya, siapa saja boleh datang ke pondoknya. Biar itu orang biasa, pejabat, tokoh agama, dan lain sebagainya, ia akan menerimanya dengan tangan terbuka. Menjelang pilkada, caleg, dan pilpres, biasanya pondoknya selalu ramai didatangi orang-orang yang ingin minta restu, petunjuk, atau sekedar silaturahim.
"Kalau datang saya terima. Kalau minta restu saya restui. Tapi, kalau sampai minta dukung mendukung itu saya yang keberatan. Saya ini orang NU dan masih menjabat sebagai rais syuriah di NU Cabang Mojokerto. Jadi ya saya harus netral. Kalau saya memilih ini dan itu, yang kasihan adalah jamaah saya, mereka nanti malah bingung," ujar Husein di Mojokerto, Kamis (14/11).
Menurut kiai yang sering didatangi Gus Dur selama mantan presiden RI itu masih hidup, tugas seorang kiai seperti dirinya adalah memberikan pengajian, mengajar santri, serta memberikan saran dan masukan terhadap orang-orang yang memerlukan petunjuknya.
"Setiap Jumat saya selalu memberikan pengajian pada santri-santri yang datang dari berbagai daerah di sekitar Mojokerto. Jumlahnya bisa mencapai lima ribu orang, bahkan mungkin lebih dari itu. Siapa saja boleh datang mengikutinya," ujar pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Al-Misbar ini.
Saat ditanyakan pendapatnya mengenai pemimpin yang ideal itu yang bagaimana? Husein Ilyas terdiam sejenak. Ia lalu menjawab bahwa pemimpin yang sempurna adalah Nabi Muhammad SAW. Sedang yang ideal baginya adalah yang bisa mencontoh dari prilaku dan sifat-sifat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad. Kalau tidak bisa mencontoh secara keseluruhan paling tidak bisa mendekatinya.
Ketika disinggung mengenai pemimpin di negeri ini, KH Husein Ilyas pun enggan mengomentari sebab khawatir dianggap ikut campur dalam urusan politik. Namun, di luar urusan politik, sembari tersenyum, KH Husein Ilyas masih terkenang pada masa Gus Dur masih menjadi presiden Republik Indonesia.
"Pada waktu itu ibadah haji biayanya tidak seperti sekarang ini. Bahkan, kalau tidak salah pada waktu itu bisa turun, dari Rp 28 juta bisa menjadi Rp 18 jutaan. Sekarang, sudah biayanya naik, antrenya juga lama sekali," ungkapnya.
Menurutnya, Gus Dur adalah pribadi yang luar biasa. Ia kalau datang menemui dirinya tanpa pengawalan dan tahu-tahu sudah ada di halaman rumahnya. Begitu pulang, baru polisi-polisi datang menemuinya, agar melapor jika akan ada pejabat atau tamu penting. "Bagaimana saya mau lapor, wong pejabatnya datangnya tidak memberitahu," ujarnya sambil tertawa jika mengingat hal itu.
[yac/agb]
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura