Pedoman Media Siber
 |
Ketua DPC PDI Perjuangan Bangkalan, Fatkhurrahman. (Foto:
Miftahol/Seruu.com)
|
MADURATANI.COM,
BANGKALAN- Ketua DPC PDI Perjuangan, Bangkalan, Madura, Jawa Timur,
mempertanyakan tujuan kedatangan presiden Republik Indonesia (RI) Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) ke empat Kabupaten di Madura. Pasalnya, kedatangan
rombongan orang nomor Wahid di Indonesia tersebut disambut dengan berbagai
macam atribut Partai Demokrat.
“Kunjungan yang
terkesan dadakan ini tidak memberikan kontribusi positif bagi masyarakat pada
umumnya, karena tidak memiliki tujuan yang jelas, kunjungan ke Madura atas nama
presiden apa sebagai ketua umum partai. Kalau memang atas nama presiden kenapa
disambut dengan atribut partai Demokrat,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan
Bangkalan, Fatkhurrahman, ketika ditemui di Gedung DPRD Bangkalan, Rabu
(4/12/2013).
Ia menjelaskan, jika kedatangan presiden SBY sebagai kepala negara sambutan tersebut tidak harus menggunakan atribut partai. Apalagi, SBY merupakan cerminan dari seluruh masyarakat yang ada di Indonesia bukan cerminan partai berlambang mercy tersebut.
”Apabila kedatangannya atas nama partai. Situasi seperti ini menimbulkan kesan yang sangat berlebihan dengan adanya atribut yang cenderung merusak keindahan tatanan kota, seharusnya yang dipasang itu bendera merah putih bukan bendera partai. Saya sangat kecewa,” kata Haji Kur sapaan akrabnya ketua DPC PDI Perjuangan itu.
Ia menambahkan, kunjungan presiden SBY tidak memiliki tawaran yang jelas terhadap perkembangan dan kesejahteraan masyarakat Madura. Sehingga, hanya terkesan untuk melanggengkan kepentingan politiknya pada 2014 mendatang.
”Selama ini, pemerintah pusat hanya menjadikan Madura sebagai ladang ekploitaitasi dan ekplorasi sumber daya alam. Namun, tidak pernah ada dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, ditambah lagi dengan permsalahan-permalahan yang lain,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Bangkalan, Ismail Hasan mengatakan kedatangan SBY sebagai kunjungan kepala negara bukan atas nama Partai Demokrat. Namun, tidak menampik jika ada tujuan atas nama partai. Akan tetapi bukan dilakukan di Madura malainkan diselenggarakan di Surabaya.
”Pak SBY datang atas nama kepala negara bukan atas nama ketua umum partai,” tukasnya. [ift/ser]
Ia menjelaskan, jika kedatangan presiden SBY sebagai kepala negara sambutan tersebut tidak harus menggunakan atribut partai. Apalagi, SBY merupakan cerminan dari seluruh masyarakat yang ada di Indonesia bukan cerminan partai berlambang mercy tersebut.
”Apabila kedatangannya atas nama partai. Situasi seperti ini menimbulkan kesan yang sangat berlebihan dengan adanya atribut yang cenderung merusak keindahan tatanan kota, seharusnya yang dipasang itu bendera merah putih bukan bendera partai. Saya sangat kecewa,” kata Haji Kur sapaan akrabnya ketua DPC PDI Perjuangan itu.
Ia menambahkan, kunjungan presiden SBY tidak memiliki tawaran yang jelas terhadap perkembangan dan kesejahteraan masyarakat Madura. Sehingga, hanya terkesan untuk melanggengkan kepentingan politiknya pada 2014 mendatang.
”Selama ini, pemerintah pusat hanya menjadikan Madura sebagai ladang ekploitaitasi dan ekplorasi sumber daya alam. Namun, tidak pernah ada dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, ditambah lagi dengan permsalahan-permalahan yang lain,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Bangkalan, Ismail Hasan mengatakan kedatangan SBY sebagai kunjungan kepala negara bukan atas nama Partai Demokrat. Namun, tidak menampik jika ada tujuan atas nama partai. Akan tetapi bukan dilakukan di Madura malainkan diselenggarakan di Surabaya.
”Pak SBY datang atas nama kepala negara bukan atas nama ketua umum partai,” tukasnya. [ift/ser]
Teknologi
