Pedoman Media Siber
 |
| SKK Migas# |
Deputi Pengendalian Bisnis SKK Migas Lambok Hutahuruk mengatakan, SKK Migas mendukung penuh setiap upaya untuk mengembangkan kompetensi tenaga kerja Indonesia di semua level organisasi di KKKS.
"Upaya-upaya mengembangkan kompetensi tenaga kerja hendaknya tetap dilakukan dengan cara-cara efektif dan efisien," ungkap Lambok saat acara Serah Terima Peserta On The Job Training (OJT) Petronas ke KKKS Santos dan Kangean Energy Indonesia, di kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (2/9/2013).
"Dengan 20 peserta muda-muda dan laki-laki semua peristiwa ini merupakan yang pertama kali, jadi OJT KKKS ke KKKS lain pertama kali. Dengan bentuk sinergi OJT ke 3 KKKS selama pelatihan 6 bulan, dengan fasilitas KKKS Santos dan Kangean di daerah lapangan di Madura," tambah Dia.
Lambok menambahkan, tenaga kerja mesti dikembangkan dengan cara yang tepat sehingga dapat mencapai target kompetensi yang ditentukan. Selain itu, program harus dilakukan dengan biaya yang sepantasnya. "Ingat juga, biaya pengembangan tenaga kerja termasuk komponen biaya operasi yang ditagihkan ke negara (cost recovery)," jelas Lambok.
Dia mengungkapkan, SKK Migas berharap KKKS lainnya terutama yang telah mendapat persetujuan rencana pengembangan lapangan (POD) dan masuk ke tahapan pengembangan untuk melakukan upaya-upaya sejenis dalam mengembangkan tenaga kerjanya.
"Di sisi lain KKKS yang sudah berproduksi hendaknya membuka pintu lebar-lebar untuk membantu KKKS lain memberikan tempat belajar bagi tenaga kerja Indonesia. Termasuk peluang dan kesempatan untuk kerja praktek, magang dan tugas akhir bagi para mahasiswa. Hal ini akan mendukung inisiatif link and match antara dunia pendidikan dengan industri hulu migas," papar Lambok.
Sementara itu General Manager Petronas Carigali Zainal Anuar mengatakan program on the job training yang dilakukan Petronas ini dirancang sebagai upaya meningkatkan operator produksi yang kompeten sesuai kebutuhan bisnis Petronas pada saat beroperasi nanti.
"Kami sangat bahagia, proposal kami diterima dengan SKK Migas, untuk kerjasama dengan Kangean. Santos, untuk nama manajemen penghargaan tertinggi untuk SKK Migas demi berjalannya program OJT ini," jelas Zainal.
Zainal menjelaskan, 20 peserta ini bekerja sama dengan menggunakan tenaga migas dimana di universitas dari Surabaya dan sekitar, Semarang dan bekerja sama dengan Perguruan 10 November, Politeknik Semarang, dan Universitas Diponegoro.
"Untuk para peserta OJT, saya yakin banyak tantangan seiring OJT nanti, harus disiplin, kesehatan dan keselamatan, Insya Allah menjadi pekerja yang baik sesuai kompetensi," tutupnya.
Sebagai langkah awal implementasi program itu, KKKS Petronas Carigali menempatkan pekerja yang akan bertugas sebagai operator produksi di lapangan KKKS Santos dan Kangean Energi Indonesia. (wan) (wdi)
Teknologi
