Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Percayakah
MUI menerima sogokkan Aus$ 78 juta atau setara Rp 820 miliar? Sungguh, Majelis
Ulama Indonesia (MUI) meminta Majalah Tempo membuktikan bahwa MUI menerima
uang Aus$ 78 juta atau Rp 820 miliar dari lembaga sertifikasi halal di
Australia.
Dalam siaran
pers MUI, Rabu (26/2), menyebutkan pada Rubrik Opini halaman 29 pada alinea
keempat Majalah Tempo menulis:
“Demi
mengantongi izin perusahaan sertifikasi di Australia, menurut laporan The
Sunday Mail, Brisbane, Oktober tahun lalu, memberi “hadiah” kepada MUI yang
nilainya mencapai Aus$ 78 juta atau sekitar 820 miliar.”
MUI
menganggap tulisan itu menyesatkan, karena dana sebesar itu, sepeser pun tidak
pernah masuk ke MUI atau petinggi MUI.
“The Sunday
Mail tidak menuliskan angka Aus$78 juta itu. The Sunday Mail juga tidak
menyebutkan uang itu untuk MUI, tetapi untuk lembaga sertifikasi di Australia
yang di-endorse oleh MUI. Jadi wartawan Tempo salah
menerjemahan berita itu,” kata Ketua MUI Amidhan.
Menurut dia,
saat mengeluarkan sertifikasi halal atau menyetujui suatu badan sertifikasi
halal di luar negeri, MUI tidak pernah menerima hadiah.
“MUI meminta
Majalah Tempo untuk membuktikan bahwa MUI telah menerima senilai Aus$78 juta
atau sekitar Rp820 miliar tersebut,” jelas siaran pers yang ditandatangani oleh
Amidhan itu.
Dibagian
lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebutkan, kreator dan penulis yang
terkait dalam laporan utama Majalah Tempo edisi terbaru anti-Islam. Setidaknya
MUI menyebutkan ‘anti Islam” ini dalam dua dari sembilan butir klarifikasinya
terhadap laporan utama Majalah Tempo, edisi 24 Februari - 2 Maret 2014. Menerima
klarifikasi MUI itu pada Rabu (26/2).
Butir 1:
Cover dengan
Judul “ASTAGA LABEL HALAL”. Petinggi Majelis Ulama Indonesia ditengarai
memperdagangkan Label Halal. Tempo melacak hingga Austrlia dan Belgia. Dengan
Gambar Makanan Kaleng Bergambar Babi yang dicap logo Halal MUI, sangat
menyakitkan umat Islam yang membacanya. Ditambah lagi dengan karikatur Binatang
Babi “ada cap Haram Bos”, dan kotoran sapi dimasukan ke dalam kaleng yang
bertuliskan MUI, maka lengkaplah tuduhan kepada MUI yang dianggap memperdagangkan
label Halal. Kreasi Tempo melecehkan umat Islam dengan menuduh MUI
mempermainkan label Halal hanya dibuat oleh pihak tertentu yang anti Islam.
Butir 8:
Dan lebih
dari itu Tempo telah menulis dengan narasi dan karikatur yang sangat
menyakitkan hati ulama dan umat Islam sepertinya penuh kebencian terhadap MUI
yang seperti itu hanya ditulis oleh orang anti Islam.
Apakah
begitu nistanya MUI? Berani menerima sogokkan Aus$ 78 juta? Sehingga, Tempo
berani membuat laporan dengan sangat luar biasa tentang MUI dengan tudingan
menerima sogokkan uang Aus$ 78 juta, atau setara Rp820 miliar. Majalah
yang menjadi warisan “Gunawan Mohamad” itu, memang kagak ada ‘demennya’
terhadap lslam dan umat Islam. (afgh/dbs/voa-islam)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura