Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
![]() |
Panen sayur organik#candiorchid.com |
Konsul Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada saat mengunjungi lokasi mengatakan, proyek ini disepakati pihak Jepang dengan Yayasan Bina Insani pada 20 Februari 2013 melalui program Grant Assistance for Grassroots Human Security Project. Dalam kesepakatan itu, Yayasan Bina Insani menerima hibah sebesar Rp 959 juta. Bantuan tersebut diperuntukkan membangun fasilitas pendukung pusat pelatihan pertanian organik dan penyediaan peralatan pelatihan.
Hamada pada kesempatan tersebut mengatakan, di Sumatera Utara, orang yang belajar mengikuti pelatihan teknik integrasi pertanian tanaman organik di Asian Rural Institute (ARI) Jepang pertama sekali adalah Bupati Serdang Bedagai, Soekirman. "Sejauh ini jumlah peserta yang sudah mengikuti pelatihan mencapai 100 orang," katanya.
Hamada menyebutkan, melalui pusat pelatihan ini, hasil belajar teknologi di pusat pelatihan LSM ARI Jepang dapat disebarkan ke seluruh Indonesia. Konsep ini disebut kerja sama people to people.
"Mulai awal 2014, di pusat pelatihan ini bisa dilatih para pimpinan kelompok tani atau penyuluh. Indonesia, umumnya dan Sumatera Utara secara khusus, diharapkan para petaninya bisa mandiri dan kehidupannya bisa lebih sejahtera," ujarnya.
Ketua Pembina Yayasan Bina Insani, Dr Sarmedi Purba menyatakan, di pusat pelatihan ini, para petani bisa belajar teknologi pertanian selama 10 hari, karena para peserta dapat belajar dan berlatih teknik pertanian organik dari instruktur orang Indonesia. Sementara di Jepang, pelatihan serupa akan memakan waktu sampai 10 bulan.
"Kita berharap, pusat pelatihan seperti ini bisa ditiru juga oleh lembaga lain termasuk pemerintah. Tentu kita juga berharap, nantinya pusat pelatihan ini bisa dipakai semua kalangan demi peningkatan pertanian organik di Pematangsiantar dan Sumatera Utara," kata Sarmedi.
Sarmedi berharap, melalui pusat pelatihan ini, ada upaya peningkatan produksi pangan, pengembangan agrobisnis, pengembangan ekobisnis dan energi biogas.
"Diharapkan, revolusi pertanian dapat dimulai dari kerja sama level masyarakat bawah Indonesia-Jepang dengan adanya pusat pelatihan integrasi pertanian organik di Pematangsiantar ini," ujarnya.
Sumber: Kompas
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura