Warga yang tinggal di sepanjang pesisir pantai Utara Pamekasan, yakni
di Desa Tlonto, Kecamatan Pasean, yang rumahnya menjadi korban terjang
ombakak besar sampai saat ini masih belum mendapatkan bantuan.
Disekitar panta tersebut terdapt sekitar 50 rumah milik warga yang
rusak akibat heantaman ombak besar, sehingga membuat warga mengungsi ke
tempat aman, bahkan warga yang mayoritas nelayan itu enggan melaut,
sebab cuaca buruk terus melanda wilayah itu.
Salah satu warga setempat, Jumilah kepada mediamadura.com mengatakan,
ia masih belum mendaptkan bantuan dari pemerintah Kabupaten setempat.
“Kami masih belum mendapatkan bantuan mas, sampai hari ini juga masih belum ada,” terangnya.
Sebelumya, Wakil ktua DPRD Kabupten Pamekasan mendesak agar
Pemerintah Kabupaten Pamkasa segra mngeluarkan cadaga beras pemerintah
(CBP) dan segera diberikan kepada korban abrasi di wilayah pantura,
sebab abrasi yang terjadi di pantai utara itu sudah tergolong bencana.
“Dalam kondisi ini memang abrasi yang terjadi di pantai uatara, sudah
masuk kategori bencana, sehinga Saya berharap pemerintah tidak
segan-segan untuk memberikan bantuan kepada warga, termasuk memberikan
bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada seluruh warga disekitar
pantai yang terkena abrasi itu,” pintanya.
Sebelumnya, Dinas sosial tenaga kerja transmigrasi (Dinsosnakertrans)
Kabupaten Pamekasan telah menyalurkan bantuan kepada korban bencana
longsor serta puting beliung di Desa Waru timur, Desa Bindang, Desa
tagengser dan Desa Sana daya. Sebanyak 99 KK mendaptkan bantuan
tersebut, masing-masing KK mendapatkan 30 kg beras.
Tetapi Kabid Sosial Dinsosnakertrans Ahmad zubaidi mengaku, untuk
korban bencana abrasi pantai utara masih belum, sebab masih menunggu
pengusulan.(EA/MM)
