Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita,
Sensasi Kokot Madura
MADURATANI.COM- Awalnya saya berpikir kalau kuliner Madura hanyalah bebek, atau sate
Madura. Setiap main ke Madura, saya selalu mencicipi Bebek Goreng, baik
yang terkenal seperti Bebek Sinjay, atau warung-warung lainnya untuk
mendapatkan cita rasa Madura.
Namun ternyata, Madura kaya akan ragam kuliner selain bebek dan sate (saya bahkan tidak menemukan sate madura di madura). Saat melintasi jalanan di pulau Madura, dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep, saya melihat jajaran warung yang menyajikan aneka kuliner Madura, mulai dari nasi cumi, rujak madura, dan lainnya.
Tapi ada satu jenis makanan yang membetot perhatian saya. Dari namanya saja sudah menimbulkan rasa ingin tahu. Namanya Kaldu Kokot Madura. Saat saya pertama melihat sajian ini, saya langsung berpikir bahwa ini adalah makanan kelas “hard core”, atau berada pada jajaran extreme kuliner.
Kaldu ini adalah makanan khas Madura, yang terkenal khususnya daerah Sumenep, Pamekasan dan sebagian Sampang. Saya berpikir kalau kaldu itu adalah air rebusan dari ayam maupun daging saja. Namun di Madura, kaldu tak sekedar air rebusan, kaldu merupakan sajian makanan komplit yang sudah siap santap, seperti Rawon atau Soto.
Bentuknya seperti soto atau sop. Bedanya, kalau soto dan sop biasanya menggunakan daging yang sudah dipotong-potong, Kaldu Kokot Madura mengunakan kikil yang berasal dari kaki sapi. Plus beserta tulang-tulangnya yang besar sekali.
Kokot dalam istilah Madura berarti telapak kaki hewan mamalia, seperti kambing dan sapi. Kaldu kokot menggunakan bahan bumbu seperti sup atau soto kalau di Jawa, yakni bawang merah, bawang putih, jahe, pala dan daun bawang yang seluruhnya dimasak sebelum dimasukkan ke dalam kuah kaldu. Yang membedakan hanya pada bahan dagingnya saja.
Di Sampang, saya mampir ke Depot Ghozali yang telah menjual Kaldu Kokot selama 40 tahun. Depot ini semacam legenda di kota Sampang. Saya bertemu dengan Bu Nur Hasanah, pemilik warung dan bertanya soal Kokot. Ia mengatakan bahwa warung ini awalnya didirikan oleh Ibunya. Selama 40 tahun mengalami naik turun, tapi terus berkembang. Selama ini minimal ia bisa menjual lebih dari 20 kaki sapi setiap hari, atau sekitar 80 porsi. Kalau sedang banyak pesanan, ia bisa melayani hingga ratusan.
Nah dari cerita bu Nur tadi, keliatannya memang warung ini menjanjikan kenikmatan. Jadi, saya pesan satu porsi Kokot, atau Sup Kaldu Super. Seperempat bagian kaki sapi utuh disajikan di hadapan saya, lengkap dengan kikil, sumsum, dan dagingnya. Woow, ekstrim sekali !
Sumber: junantoherdiawan.com
Namun ternyata, Madura kaya akan ragam kuliner selain bebek dan sate (saya bahkan tidak menemukan sate madura di madura). Saat melintasi jalanan di pulau Madura, dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep, saya melihat jajaran warung yang menyajikan aneka kuliner Madura, mulai dari nasi cumi, rujak madura, dan lainnya.
Tapi ada satu jenis makanan yang membetot perhatian saya. Dari namanya saja sudah menimbulkan rasa ingin tahu. Namanya Kaldu Kokot Madura. Saat saya pertama melihat sajian ini, saya langsung berpikir bahwa ini adalah makanan kelas “hard core”, atau berada pada jajaran extreme kuliner.
Kaldu ini adalah makanan khas Madura, yang terkenal khususnya daerah Sumenep, Pamekasan dan sebagian Sampang. Saya berpikir kalau kaldu itu adalah air rebusan dari ayam maupun daging saja. Namun di Madura, kaldu tak sekedar air rebusan, kaldu merupakan sajian makanan komplit yang sudah siap santap, seperti Rawon atau Soto.
Bentuknya seperti soto atau sop. Bedanya, kalau soto dan sop biasanya menggunakan daging yang sudah dipotong-potong, Kaldu Kokot Madura mengunakan kikil yang berasal dari kaki sapi. Plus beserta tulang-tulangnya yang besar sekali.
Kokot dalam istilah Madura berarti telapak kaki hewan mamalia, seperti kambing dan sapi. Kaldu kokot menggunakan bahan bumbu seperti sup atau soto kalau di Jawa, yakni bawang merah, bawang putih, jahe, pala dan daun bawang yang seluruhnya dimasak sebelum dimasukkan ke dalam kuah kaldu. Yang membedakan hanya pada bahan dagingnya saja.
Di Sampang, saya mampir ke Depot Ghozali yang telah menjual Kaldu Kokot selama 40 tahun. Depot ini semacam legenda di kota Sampang. Saya bertemu dengan Bu Nur Hasanah, pemilik warung dan bertanya soal Kokot. Ia mengatakan bahwa warung ini awalnya didirikan oleh Ibunya. Selama 40 tahun mengalami naik turun, tapi terus berkembang. Selama ini minimal ia bisa menjual lebih dari 20 kaki sapi setiap hari, atau sekitar 80 porsi. Kalau sedang banyak pesanan, ia bisa melayani hingga ratusan.
Nah dari cerita bu Nur tadi, keliatannya memang warung ini menjanjikan kenikmatan. Jadi, saya pesan satu porsi Kokot, atau Sup Kaldu Super. Seperempat bagian kaki sapi utuh disajikan di hadapan saya, lengkap dengan kikil, sumsum, dan dagingnya. Woow, ekstrim sekali !
Sumber: junantoherdiawan.com
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura