Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Kertas suara untuk pemilihan legislatif (Pileg) 2014 Kota Surabaya, Jawa
Timur selesai cetak. Namun, dari 2.041.856 total kertas suara yang
selesai cetak itu, ada sekitar ratusan kertas yang rusak dan sebagian
belum dipotong.
Akibatnya, kertas suara untuk pemilihan calon legislatif DPRD Kota Surabaya itu, akan dikembalikan lagi ke pihak percetakan, yaitu PT Temprina yang berada di Kabupaten Nganjuk.
Semnentara itu, sejak kedatangan surat suara pada Sabtu kemarin di gudang pelipatan, Jalan Sidotopo Wetan 11, pada hari Minggu-nya, surat kertas suara itu sudah mulai dilipat dan hari ini (3/3/2014) masih dilakukan pelipatan.
Penanggung jawab pelipatan kertas untuk wilayah DPRD Kota Surabaya, Suparmun mengatakan, karena tugas yang dilakukannya hanya untuk pelipatan kertas, sementara kerusakan kertas suara beberapa di antaranya belum dipotong oleh pihak percetakan, sehingga terpaksa harus disimpan terlebih dahulu, untuk kemudian akan dikembalikan ke PT Temprina.
"Untuk gambarnya, sudah bagus. Sudah sesuai. Namuan, kebanyak belum dipotong. Sedangkan tugas kita di sini, hanya untuk melipat saja. Jadi kita tidak berani motong sendiri. Kuatirnya nanti malah rusak," terang Suparmun, Senin (3/3/2014).
Selain ada yang belum dipotong, lanjut Suparmun, ada juga yang rusak seperti robek. "Kertasnya kusam dan berlipat-lipat. Tak hanya itu saja, ada juga yang polos tanpa gambar."
Lebih jauh Suparmun merinci, untuk logistik Pileg 2014 di Kota Surabaya, pihaknya menerima 2.041.856 kertas suara dari PT Temprina yang harus dilipat sebelum didistribusiakan ke beberapa wilayah di Kota Pahlawan ini.
"Untuk pelipatan kertas itu sendiri, kita melibatkan sekitar 250 pegawai. Rata-rata warga daerah Sidotopo yang menganggur. Ada orang baru yang ikut kerja. Tapi rata-rata orang lama (orang yang biasa bekerja melipat kertas suara) biar cepat selesai," lanjutnya.
Agar cepat selesai, para pekerja tersebut bekerja selama 72 jam nonstop atau tiga hari berturut-turut tanpa henti. Per pekerja dibayar Rp 40 per kertas-nya dengan sistem borongan.
Sedangkan untuk menjaga stamina pekerja agar tidak drop, pihak panitia menyiapkan obat-obatan dan bekerja sama dengan Puskesmas terdekat serta pihak rumah sakit swasta yang ada di Surabaya.
"Untuk keluar masuk gudang pun, harus dilakukan pemeriksaan oleh pihak polisi yang memang disiagakan untuk antisipasi keluarnya kertas suara dari dalam gudang," tandas Suparman. (eru/ipj)
Akibatnya, kertas suara untuk pemilihan calon legislatif DPRD Kota Surabaya itu, akan dikembalikan lagi ke pihak percetakan, yaitu PT Temprina yang berada di Kabupaten Nganjuk.
Semnentara itu, sejak kedatangan surat suara pada Sabtu kemarin di gudang pelipatan, Jalan Sidotopo Wetan 11, pada hari Minggu-nya, surat kertas suara itu sudah mulai dilipat dan hari ini (3/3/2014) masih dilakukan pelipatan.
Penanggung jawab pelipatan kertas untuk wilayah DPRD Kota Surabaya, Suparmun mengatakan, karena tugas yang dilakukannya hanya untuk pelipatan kertas, sementara kerusakan kertas suara beberapa di antaranya belum dipotong oleh pihak percetakan, sehingga terpaksa harus disimpan terlebih dahulu, untuk kemudian akan dikembalikan ke PT Temprina.
"Untuk gambarnya, sudah bagus. Sudah sesuai. Namuan, kebanyak belum dipotong. Sedangkan tugas kita di sini, hanya untuk melipat saja. Jadi kita tidak berani motong sendiri. Kuatirnya nanti malah rusak," terang Suparmun, Senin (3/3/2014).
Selain ada yang belum dipotong, lanjut Suparmun, ada juga yang rusak seperti robek. "Kertasnya kusam dan berlipat-lipat. Tak hanya itu saja, ada juga yang polos tanpa gambar."
Lebih jauh Suparmun merinci, untuk logistik Pileg 2014 di Kota Surabaya, pihaknya menerima 2.041.856 kertas suara dari PT Temprina yang harus dilipat sebelum didistribusiakan ke beberapa wilayah di Kota Pahlawan ini.
"Untuk pelipatan kertas itu sendiri, kita melibatkan sekitar 250 pegawai. Rata-rata warga daerah Sidotopo yang menganggur. Ada orang baru yang ikut kerja. Tapi rata-rata orang lama (orang yang biasa bekerja melipat kertas suara) biar cepat selesai," lanjutnya.
Agar cepat selesai, para pekerja tersebut bekerja selama 72 jam nonstop atau tiga hari berturut-turut tanpa henti. Per pekerja dibayar Rp 40 per kertas-nya dengan sistem borongan.
Sedangkan untuk menjaga stamina pekerja agar tidak drop, pihak panitia menyiapkan obat-obatan dan bekerja sama dengan Puskesmas terdekat serta pihak rumah sakit swasta yang ada di Surabaya.
"Untuk keluar masuk gudang pun, harus dilakukan pemeriksaan oleh pihak polisi yang memang disiagakan untuk antisipasi keluarnya kertas suara dari dalam gudang," tandas Suparman. (eru/ipj)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura