Mengapa Berbelanja di Infomadura.com?Aman, banyak pilihan dan terpercaya

Customer Service

Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500

Fanpage

InfoMadura.com | Media Bersama | Kebanggaan Indonesia

Dapatkan kemudahan Bertransaksi Online di infomadura.com

Comments

Template Information

KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Nasional || | WORD NEWS

Otomotif

Blak-Blakan
KDRT
AURA WISATA

INFO UTAMA

Pedoman Media Siber

Trending Topic

Travelers Choice Beaches 2014

Pages

ADVERTISEMENT

Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com Email kami: maduraexposenews@gmail.com

serba - serbi

Sport

Fokus Jatim

Entertainment


Featured Post 6

Press Realise

Sosial - Politik


Powered by Blogger.
Kartini-Kartini di Era Globalisasi Catatan Seputar Wanita Kita|manusia...

Yusril, Nelson Mandela, dan Makam Keramat

Yusril Ihza Mahendra (Antara)
infoMADURA.COM- Mantan Menteri Kehakiman, Yusril Ihza Mahendra mempunyai cerita menarik dengan tokoh dan pahlawan pejuang anti-apartheid dari Afrika Selatan, Nelson Mandela, yang meninggal dunia pada hari Kamis, (5/12) dan pemakamannya direncanakan akan dilakukan hari Minggu pekan depan (15/12/2013) lalu.

Kisah menarik antara Calon Pesiden dari Partai Bulan Bintang (PBB) dengan Nelson tersebut, ternyata mengungkap makam kramat dan warga Afrika Selatan, yang menganggap jenazah yang ada dalam kuburan tersebut seorang tokoh besar. Lantas siapa sosok dimaksud?

"Saya tidak ingat persis tahun berapa. Waktu itu saya sudah di Sekretariat Negara. Mensesnegnya almarhum Pak Moerdiono," tutur Yusril, di Jakarta, Sabtu (7/12), membuka kisah dirinya dengan Mandela.]

Waktu itu, ujar Yusril, tak lama setelah dibebaskan dari penjara rezim apartheid Afrika Selatan, Nelson Mandela berkunjung ke Jakarta. Pemerintah Republik Indonesia sangat menghormati Mandela dan mendukung perjuangannya menghapus politik apartheid (politik membeda-bedakan warna kulis) di Afrika Selatan.

Mendela datang ke Jakarta meminta dukungan dalam posisinya sebagai Ketua African National Congress (ANC), sebuah partai politik di Afrika Selatan. Namun Presiden Soeharto menerimanya persis seperti menerima seorang kepala pemerintahan. Soeharto menyambut Mandela seperti menyambut Yasser Arafat, Ketua Fatah, harakat al-tahrir al-watani al-filastini, organisasi pejuang kemerdekaan Palestina.

Dalam pembicaraan dengan Presiden Soeharto, Mandela bukan hanya meminta dukungan politik, tetapi juga dukungan finansial untuk perjuangannya. Yusril mengaku ingat betul saat itu Pak Harto memberikan uang tunai sejumlah 250 ribu dolar Amerika Serikat kepada Mandela.

Uang sejumlah itu merupakan bantuan pribadi Soeharto kepada Mandela. Yusril mengaku masih ingat, perkataan Moerdiono saat itu. Dia mengatakan, “Gimana ya caranya kita mau bantu. Pemerintah kan tidak bisa kasih uang ke partai di negara lain!”

"Saya ingat peristiwa itu mirip ketika Perdana Menteri Natsir menerima Ben Bella, pejuang Aljazair yang datang ke Jakarta tahun 1950. Ben Bella juga meminta dukungan politik dan finansial. Pemerintah RI memberikan emas beberapa kilogram kepada Ben Bella. Itu cerita Mohammad Natsir kepada saya. Pak Natsir bilang, beliau beli emas di Jalan Kenanga, Senen, untuk diberikan kepada Ben Bella," turut Yusril.
Singkat cerita, ucap Yusril, dirinya pergi ke Afrika Selatan sebagai Menteri Kehakiman Republik Indonesia untuk menghadiri Konvensi PBB. Di benua Afrika itu, ia bertemu Mandela, Yasser Arafat, dan Fidel Castro di Johannesburg.

"Mandela mengatakan kepada saya tentang sebuah kuburan di Robin Island, tempat dia pernah dipenjarakan, yang menjadi misteri baginya," ujar Yusril.

Kemudian, imbuh Yusril, dalam kunjungan kali kedua dirinya ke Afrika Selatan, ia menyempatkan diri mendatangi Robin Island yang terletak di lepas pantai Capetown. Pulau Robin itu rupanya sebuah penjara sejak Belanda menguasai Afrika Selatan pada abad ke-16.

"Di Pulau Robin itulah Mandela dipenjara selama 29 tahun oleh rezim apartheid. Begitu saya mendarat di pulau Robin, persis di depan gerbang penjara, ada sebuah kuburan yang dikeramatkan oleh kaum muslimin di sana," ucap Yusril.

Kemudian, Yusril mendatangi kuburan keramat yang terdapat musholla itu untuk melaksanakan sholat ashar. Beberapa jamaah tertarik melihat kedatangannya di kuburan itu yang banyak sekali asap dupanya.
"Seorang jamaah bertanya kepada saya, apakah saya orang Indonesia. Saya jawab, Ya! Dia mengatakan bahwa dia keturunan Melayu. Orang itu mengatakan, ketika Mandela dibebaskan dari penjara, dia mampir ke kuburan keramat itu. Mandela berkata, 'Apalah artinya saya dipenjara di pulau ini selama 29 tahun, dibanding orang ini, sambil menunjuk ke kuburan keramat itu!" tutur Yusril.

Kemudian orang yang mengaku keturunan Melayu tersebut kembali menuturkan perkataan Mandela. “Orang ini, kata Mandela, saya tidak tahu dari mana asalnya. Nampaknya dia seorang pejuang di negerinya, sehingga dia begitu dihormati. Orang ini dipenjarakan penjajah sampai mati di pulau ini. Dia tak pernah pulang ke negerinya.”

Yusril mengaku tertegun mendengar cerita orang tersebut. Kemudian, ia pun masuk ke makam keramat itu. Di dinding makam itu terdapat tulisan berbagai bahasa. "Saya baca tulisan berbahasa Inggris. Tulisannya mengatakan, 'The grave of Shaikh Mathura, the first man who reading the Holy Qur’an in South Africa',” ujar Yusril.

Atas tulisan itu, Yusril melontarkan pertanyaan kepada orang yang mengaku keturunan Melayu tersebut. “Siapa itu Shaikh Mathura?” ucapnya, kemudian orang itu menjawab, “Nampaknya dia berasal dari negara anda, sama seperti Syeikh Yusuf.”

Setelah itu, Yusril membaca beberapa literatur di Capetown dan akhirnya mengetahui bahwa Shaikh Mathura adalah Cakraningrat IV dari Madura. Dia seorang pangeran di Madura yang melawan Belanda, lalu ditangkap dan dibuang ke Afrika Selatan sampai akhir hayatnya.

"Barulah saya sadar bahwa orang yang kuburannya dikeramatkan orang di Pulau Robin adalah Cakraningrat IV dari Madura. Ketika saya jadi Mensesneg, saya perintahkan Sekretaris Militer Kepresidenan untuk berkoordinasi menelaah riwayat perjuangan Cakraningrat IV. Saya katakan, 'Kalau cukup alasan, maka presiden seyogianya memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Cakraningrat IV',” tutur Yusril.
Yusril mengatakan, Syekh Yusuf al-Makassari sudah diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Soeharto. Ia pun pernah dua kali menziarahi makam Syeikh Yusuf di Kota Macassar, Afrika Selatan.

Namun sampai saya diberhentikan sebagai Mensesneg, imbuh Yusril, kajian sejarah perjuangan Cakraningrat IV belum selesai. Sampai sekarang, Cakraningrat IV belum diberi status sebagai pahlawan nasional oleh presiden kita. (IS/Gtr/fer)

PEMESANAN : Yusril, Nelson Mandela, dan Makam Keramat

NAMA PRODUK :

Yusril, Nelson Mandela, dan Makam Keramat


CARA PEMESANAN :

Untuk Pembelian Atau Pemesanan Bisa Melalui Telepon Langsung Atau Untuk Pemesanan Cepat Dengan Hanya SMS Customer Service Kami.

No. Operator Call Center Yang Bisa Dihubungi
SIMPATI 0813 - XXXXXXXX
XL AXIATA 0819 - XXXXXXX
PIN BB BBM ANDA

Pemesanan Luar Kota / Luar Pulau / Luar Negeri Bisa Transfer Di Rekening Kami

No.
Bank
No. Rekening
Atas Nama
1
No. Rekening
Pemilik Rekening
2
No. Rekening
Pemilik Rekening
3
No. Rekening
Pemilik Rekening
4
No. Rekening
Pemilik Rekening
Atau Pengiriman Uang Via Wesel Dan Western Union ( Untuk Luar Negeri ) Dan Setelah Anda Transfer Bisa Konfirmasikan Kembali Kepada Kami Via SMS Dengan Menyertakan Nama Lengkap, Alamat Lengkap, Produk Yang Anda Pesan, Jumlah Pembayaran, Bank Tujuan.

CONTOH FORMAT PEMESANAN :


An. Dul Kemplu, Jl. Lintas Akherat No.17 Rt 05/06, Kec. Sehat Kel. Tentram Kab. Bahagia Dunia Akherat Kode Pos 42443 Hp. 0813 XXXXXX, Yusril, Nelson Mandela, dan Makam Keramat ( Paket Terbungkus Rapi Demi Menjaga Privasi Anda ), Rp. 50.000,- Bank BNI

JASA PEMESANAN :


Uang Masuk Pesanan Langsung Kami Kirim Hari Itu Juga Melalui Jasa Pengiriman :

toko online produk berkualitas dengan harga murah dan pelayanan cepat

Sesuai Kesepakatan Dalam 1-6 Hari Sampai Ditempat anda ( Tergantung Alamat Anda ) dan Kami Pastikan Pesanan Kami Kirim Sesuai Pesanan Anda Dan Alamat Tujuan Anda,
dan setelah Pesanan kami kirim akan segera kami konfirmasikan no. resinya kepada anda, dan anda bisa cek langsung pengiriman barang anda di JNE ONLINE Dan TIKI ONLINE atau POS INDONESIA
Ongkos Kirim Sesuai Daerah Anda :

Rp. 10.000 - Rp. 20.000 Untuk Daerah Pulau Jawa.
Rp. 30.000 - Rp. 50.000 Untuk Daerah Luar Pulau Jawa.
Rp. 50.000 - Rp. 100.000 Untuk Daerah Papua Dan Sekitarnya.
(Tergantung Berat Barang)

Apabila Barang Tidak Kami Kirim Dalam 2 Hari, 100% Uang Anda Kami Kembalikan.

Terima Kasih atas kepercayaannya membeli produk berkualitas kami
.:: TONNY JUALAN ::.

Technology

Jejak Kasus

FASHION


© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
ENTERTAINMENT

Teknologi

ss