SUMENEP, INFOMADURA.com| Saat ini kalangan pedagang pasar Anom Baru Sumenep, terutama
yang kiosnya menjadi korban kebakaran jilid I tahun 2007 dibuat resah dengan
beredarnya surat penawaran sewa kios toko dengan harga beragam.
Sejumlah
pedagang mengaku sangat resah dengan harga yang ditawarkan pengembang, karena
selain harga tinggi, pelaksanaan mega proyek pembangunan Pasar Anom Baru masih
awut-awutan alias belum sepenuhnya slesai.
Bahkan
berdasarkan penelusuran dilokasi, pembangunan pasar Anom yang terbakar itu
masih sebatas pengerjaan pondasi. Haryono, salah satu keluarga korban kios
terbakar malah mengaku beredarnya brosur yang berisi penawaran harga sewa kios
itu dinilai tidaktepat waktu dan
harganya juga dinilai sangat tidak masuk akal.
“Yang
bener aja, wong pembangunan pasar baru digarap pondasinya, ini kok malah sudah
beredar brosur yang menawarkan sewa kios dengan harga yang mencekik. Ini jelas
sangat meresahkan kalangan pedagang yang menjadi korban kebakaran”, ujarnya.
Keberatan
para pedagang pasar Anom Baru itu, dinilai banyak kalangan sangat masuk akal.
Mengingat ukuran kios yang ditawarkan terlalu sempit hanya dengan ukuran 4 X 4
itu justru di patok dengan harga Rp.160 juta per kios. Pengembang menawarkan
angsuran sebesar Rp 1, 5 juta per bulan dengan uang muka Rp 48 juta dengan waktu 15 tahun.
Merasa
tidak puas, kalangan pedagang menyeret persoalan tersebut ke Komisi B DPRD
Sumenep guna mendapatkan solusi terbaik bagi korbankebakaran yang hendak berjualan lagi di
Kompleks Pasar Anom Baru Sumenep. (fer/faw)
