Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita,
Bunga Desa,
KARTINI-KARTINI ERA GLOBALISASI
Oleh: SUHARTATIK (TIKA)
Siapa sih yang tak kenal dengan ibu kita R.A. Kartini?dari
anak TK, remaja,ibu-ibu pasti kenal dengan nama itu. Bahkan setiap tanggal 21
April mereka memperingati hari Kartini
dengan berpakaian kebaya lengkap dengan kondenya, sambil berlenggak menyanyikan
lagu Ibu Kita Kartini.
Kita semua utamanya
kaum hawa telah mengenal R.A.Kartini sebagai sosok perempuan yang mempunyai
cita-cita mendidik perempuan yang bakal menjadi ibu untuk kehidupan di masa
yang akan datang. Beliau pernah mengatakan bahwa perempuan itu jadi soko guru
peradapan, yaitu dari perempuanlah timbul pengaruh yang besar dalam
membaikkan/memburukkan kehidupan, menaburkan bibit kebaikan atau kejahatan,
dialah (baca: perempuan) yang paling banyak dapat membantu memajukan kesusilaan
manusia.
Sebuah pertanyaan besar, sanggupkah perempuan melakukan
semua itu kalau perempuan tidak berpendidikan??
Pendidikan itu suatu perkara yang mulia dan suci. Kewajiban
pendidik itu selain mendidik jiwa/pikiran juga harus mendidik budi pekerti.
Adapun tujuan ibu Kartini adalah memajukan perempuan, akantetapi bukan hendak
dijadikan saingan laki-laki dalam perjuangan hidup, melainkan sebagai partner
penyeimbang keduanya. Karena besar pengaruh kecakapan seorang perempuan dalam
melakukan kewajibannya sebagai seorang ibu. Seorang ibu adalah sebagai pendidik
manusia pertama.
Nah, ketika kita mengetahui dan paham tujuan awal dari ibu
Kartini, pastinya apa yang di dengung-dengungkan para kaum feminis saat ini
telah melampaui kodrat sebagai perempuan.
Ketika para aktivis feminis melihat bahwa tidak diikutkannya
perempuan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut urusan masyarakat, lebih
rendahnya perempuan yang menempati posisi/jabatan di sebuah lembaga, banyaknya
perempuan yang menjadi korban kekerasan, adanya beban ganda bagi perempuan
(ikut mencari nafkah dan juga melakukan pekerjaan rumahtangga sendirian), dan
fakta-fakta lain yang dipandang sebagai ketidakadilan bagi perempuan tidak
hanya ada pada satu negara saja , tetapi juga di negara tempat mereka tinggal.
Dengan melihat realitas yang ada, akhirnya mereka yakin pada pemikiran bahwa
akar masalah dari ketidakadilan itu adalah adanya pembagian peran sosial yang
tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu mereka yakin
bahwa kesetaraan gender adalah solusi yang harus mereka perjuangkan.
Mari....kita kembali
kepada Syariat Islam.
Islam adalah agama yang banyak membawa kemudahan bagi
manusia. Hanya saja kita yang terkadang mencari kesukaran/kesulitan sendiri
dengan berbagai alasan kepentingan pribadi/pun golongan. Islam sudah
menjelaskan pembagian tugas dan peran yang dibebankan pada laki-laki dan
perempuan tanpa memandang persamaan hak (emansipasi) atau keutamaan antara
laki-laki dan perempuan. Tetapi Islam memiliki cara pandang yang khas, adil,
dan objektif terhadap persoalan keberadaan laki-laki dan perempuan dalam
masyarakat.
Islam memandang bahwa posisi perempuan dan laki-laki adalah
setara/sama, sekalipun dalam kadar tertentu mereka diperlakukan secara berbeda.
Dari sisi insaniahnya sama (akal, naluri,dan kebutuhan jasmani), akantetapi
mereka berbeda ketika dilihat dari jenis kelamin dengan kekhasan mereka
masing-masing, sehingga mengharuskan adanya perbedaan dalam mengatur kehidupan
mereka. Adanya perbedaan ini tidak kemudian dipandang sebagai bentuk
ketidakadilan, karena semua ini telah ditetapkan oleh Allah semata-mata demi
kesucian dan ketentraman hidup manusia dengan cara saling melengkapi dan
bekerjasama sesuai dengan kodrat masing-masing. Kemuliaan manusia tidak
dipandang dari jenis kelamin/kedudukan seseorang, melainkan karena ketakwaanNya
kepada sang Khalik.
Oleh karena itu, ide kesetaraan gender yang memaksakan
penyamaan peran dan fungsi antara laki-laki dan perempuan dalam arena
kehidupan, sesungguhnya merupakan bentuk pengingkaran terhadap kemahaadilan dan
kesempurnaan Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur manusia...
Kita sudah tahu cita-cita ibu R.A. Kartini sungguh mulia,
upaya yang dilakukan dalam memperjuangkan kaum perempuan yang berkualitas sangat
sukar dan tak terhingga. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus jangan sampai
merusak cita-cita luhur ibu kita Kartini. Marilah kita kembali kepada kodrat
kita masing-masing sesuai dengan aturan-aturan yang memang telah diperuntukkan
bagi keduanya (perempuan dan laki-laki).
Wallahu a’lam...
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura