Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
AMERIKA SERIKAT~Sejumlah Muslimah AS tengah berencana untuk
mendedikasikan tanggal 1 Februari mendatang sebagai Hari Hijab Dunia
dengan mengundang semua wanita, baik Muslimah maupun non-Muslimah, untuk
bergabung dengan mereka, mengenakan kerudung pada hari itu, lansir
SLTRIB pada Rabu (8/1/2014).
Menutup aurat merupakan kewajiban dan komitmen keimanan Muslimah kepada Allah. Dengan demikian, hal ini juga menjadi bagian penting bagi identitas mereka.
Seorang Muslimah New York bernama Nazma Khan menjadi pencetus gagasan Hari Hijab ini. Dalam website-nya ia mengatakan Hari Hijab “sebagai sarana untuk mendorong toleransi dan pemahaman beragama, dengan mengundang kaum wanita (muslimah yang belum berhijab/wanita non-Muslim) untuk merasakan pengalaman mengenakan kerudung selama satu hari.”
Orang-orang di luar sana masih banyak yang memandang hijab sebagai “simbol penindasan dan pemisahan,” kata salah satu penyelenggara. “Dengan membuka jalan baru untuk memahaminya, ia berharap bisa melawan sejumlah kontroversi seputar mengapa wanita Muslim memilih untuk memakai hijab.”
Nazma datang ke AS dari Bangladesh pada saat ia berusia 11 tahun. Ia kemudian menjadi satu-satunya siswi berkerudung di sekolah menengah-nya.
“Dibesarkan di Bronx … saya mengalami banyak diskriminasi karena hijab saya,” katanya di situs itu. “Di sekolah menengah, saya [dijuluki] ‘Batman’ atau ‘Ninja’.”
“Saya pikir satu-satunya cara untuk mengakhiri diskriminasi ini adalah jika kita meminta sesama saudari kita untuk merasakan pengalaman berhijab mereka sendiri.”
Situs Hari Hijab Muslimah memuat sejumlah kisah Muslimah yang memaparkan pengalaman yang melibatkan penganiayaan, pengucilan dan diskriminasi pekerjaan yang lebih parah yang mereka alami hanya karena mereka berhijab.
Target Nazma ialah mengajak sedikitnya 1 juta peserta di seluruh dunia untuk turut mendukung Hari Hijab ini.
Berkenaan dengan rencana ini, sebuah halaman di Facebook, My Islam Media, memposting sebuah video menarik yang didedikasikan untuk Hari Hijab Dunia tersebut pada Ahad (12/1/2014). Dibuka dan ditutup dengan seruan dukungan terhadap hijab, seorang Muslimah dan dua pemuda Muslim dalam video ini menampilkan aksi ketiganya yang berusaha merealisasikan kampanye hijab.
Muslimah muda itu mengajak beberapa wanita yang tak berhijab untuk merasakan pengalaman mengenakan kerudung. Ia memakaikan kerudung kepada mereka satu persatu.
Setelah selesai, mereka diminta bercermin untuk memandang diri mereka yang telah berkerudung. Mereka pun menyampaikan ketertarikan dan dukungan mereka terhadap hijab. Mereka juga menyanggah klaim yang menyebut hijab sebagai simbol penindasan.(arm/rjwl)
Menutup aurat merupakan kewajiban dan komitmen keimanan Muslimah kepada Allah. Dengan demikian, hal ini juga menjadi bagian penting bagi identitas mereka.
Seorang Muslimah New York bernama Nazma Khan menjadi pencetus gagasan Hari Hijab ini. Dalam website-nya ia mengatakan Hari Hijab “sebagai sarana untuk mendorong toleransi dan pemahaman beragama, dengan mengundang kaum wanita (muslimah yang belum berhijab/wanita non-Muslim) untuk merasakan pengalaman mengenakan kerudung selama satu hari.”
Orang-orang di luar sana masih banyak yang memandang hijab sebagai “simbol penindasan dan pemisahan,” kata salah satu penyelenggara. “Dengan membuka jalan baru untuk memahaminya, ia berharap bisa melawan sejumlah kontroversi seputar mengapa wanita Muslim memilih untuk memakai hijab.”
Nazma datang ke AS dari Bangladesh pada saat ia berusia 11 tahun. Ia kemudian menjadi satu-satunya siswi berkerudung di sekolah menengah-nya.
“Dibesarkan di Bronx … saya mengalami banyak diskriminasi karena hijab saya,” katanya di situs itu. “Di sekolah menengah, saya [dijuluki] ‘Batman’ atau ‘Ninja’.”
“Saya pikir satu-satunya cara untuk mengakhiri diskriminasi ini adalah jika kita meminta sesama saudari kita untuk merasakan pengalaman berhijab mereka sendiri.”
Situs Hari Hijab Muslimah memuat sejumlah kisah Muslimah yang memaparkan pengalaman yang melibatkan penganiayaan, pengucilan dan diskriminasi pekerjaan yang lebih parah yang mereka alami hanya karena mereka berhijab.
Target Nazma ialah mengajak sedikitnya 1 juta peserta di seluruh dunia untuk turut mendukung Hari Hijab ini.
Berkenaan dengan rencana ini, sebuah halaman di Facebook, My Islam Media, memposting sebuah video menarik yang didedikasikan untuk Hari Hijab Dunia tersebut pada Ahad (12/1/2014). Dibuka dan ditutup dengan seruan dukungan terhadap hijab, seorang Muslimah dan dua pemuda Muslim dalam video ini menampilkan aksi ketiganya yang berusaha merealisasikan kampanye hijab.
Muslimah muda itu mengajak beberapa wanita yang tak berhijab untuk merasakan pengalaman mengenakan kerudung. Ia memakaikan kerudung kepada mereka satu persatu.
Setelah selesai, mereka diminta bercermin untuk memandang diri mereka yang telah berkerudung. Mereka pun menyampaikan ketertarikan dan dukungan mereka terhadap hijab. Mereka juga menyanggah klaim yang menyebut hijab sebagai simbol penindasan.(arm/rjwl)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura