InfoMadura.com, Makassar| Rapat
pleno terbuka KPU Makassar dengan agenda rekapitulasi hasil perhitungan dan
perolehan suara pileg ricuh, Minggu sore (20/4/14).
Kericuhan terjadi ditengah-tengah
rekapitulasi suara tingkat DPRD Kota untuk Kecamatan Biringkanaya, tepatnya
pada saat rekapitulasi perolehan suara caleg PKS.
Kericuhan dipicu saksi DPD yang
mengaku saksi PKS. Sehingga dalam forum tiba-tiba ada dua orang yang mengaku
saksi PKS. Sementara dalam rapat pleno hanya dibolehkan satu saksi per partai.
Munculnya dua orang yang mengaku
saksi PKS ini memicu amarah saksi partai lain. PKB dan Demokrat adalah yang
paling getol protes. Adu mulut hingga aksi angkat kursi tak terhindarkan.
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pun menjadi sasaran amuk amarah para saksi
parpol.
Situasi menjadi kacau, para peserta
rapat yang sebelumnya duduk rapi, langsung berhamburan. Tim brimob polda pun
langsung merangsek menyebar dalam ruangan, mencoba menetralisir situasi.
Akibat insiden ini, rapat pleno KPU
Makassar ditunda dan baru bisa dimulai saat situasi mulai kondusif. Hingga
berita ini diturunkan, rapat pleno belum dimulai.
Saksi DPD yang mengaku saksi PKS
sendiri sudah diamankan di Kantor Panwaslu Makassar. Saksi ini dilarang
mengikuti sidang sebab mandatnya tidak jelas. (rs)
