Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
anak paud di cabuli,
Berita,
satpol pp
Dugaan tindak kekerasan seksual terhadap anak kembali terjadi. Kali
ini menimpa DS (4) siswi PAUD di Desa Sukareja Kecamatan Warureja.
Pelakunya adalah, Khaeri (56) PNS yang bertugas sebagai Satpol PP di
wilayah Warureja.
Terbongkarnya kasus ini bermula dari kecurigaan ibu DS. Saat dimandikan sang anak mengaku perih pada alat kelaminnya, selain itu tampak berwarna merah-merah karena lebam. “Ia mengaku perih. Akhirnya saya tanya. Dan betapa terkejutnya saya mendengar pernyataan anak saya,” kata KR (35) ibu dari DS, Jumat (23/5).
Berdasarkan pengakuan sang anak, lanjut KR, tindakan bejat itu dilakukan pada Senin (19/5) sekitar pukul 16.00. Saat itu anaknya sedang membeli makanan kecil di rumah Khaeri. Oleh Khaeri diajak masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah inilah kemudian di cabuli. “Celana anak saya dibuka, alat kelaminnya dijilati,” katanya.
Mendengar pernyataan ini, KR kemudian membawa anaknya ke RSUD Dr M Ashari, Kabupaten Pemalang. Hasil visum diketahui alat kelamin anaknya mengalami iritasi diduga akibat benda tumpul.
Ia pun lantas tidak terima dengan kejadian ini dan berencana melaporkan kasus ini ke polisi. Dia maisih menunggu suaminya EM yang dalam perjalanan pulang dari Jakarta.
“Suami saya bekerja di Jakarta. Saat ini dalam perjalanan pulang. Saat dia sudah dirumah akan kita bawa kasus ini ke polisi,” kata dia.
Ia mengatakan setelah mengetahui kasus itu dia juga mengadukan ke perangkat desa. Pada Rabu (21/5) Kepala Desa dan Kepala Dusun mendatangi Khaeri. Kepada kedua perangkat desa inilah, pelaku mengakui perbuatannya dan minta diselesaikan secara kekeluargaan. “Kita tetap bawa kasus ini ke polisi. Saya tidak terima anak saya di cabuli,” ujarnya.
Kepala Dusun Sukalila, Desa Sukareja, Kecamatan Warureja, Mukmin mengatakan sudah minta klarifikasi kepada pelaku. Dari hasil klarifikasi Khaeri mengakui perbuatannya. “Pelaku mencabuli kelamin korban menggunakan lidahnya,” kata dia.
Mukmin mengatakan Khaeri merupakan warga Dusun Sukalila dan bekerja sebagai PNS di Kecamatan Warureja. “Setahu saya dia bekerja sebagai satpol PP di Kecamatan Warureja,” kata dia.
Ia mengatakan Pemerintah Desa sudah mempertemukan keluarga korban dan pelaku serta mengantar korban untuk di visum ke rumah sakit. “Kita menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak keluarga. Dan mereka maunya memproses secara hukum dan itu hak mereka sepenuhnya,” kata dia.
Kejadian yang menimpa DS ini membuat warga sekitar khawatir juga marah. Apalagi selama ini banyak anak yang bermain di tempat DS. “Kita tetap khawatir, apalagi banyak anak yang kadang bermain di rumah pelaku,” kata Daeni warga selotar temat tinggal Khaeri.
Ia mengatakan, Khaeri sudah memiliki anak dan cucu. Dia terkenal dekat dengan anak-anak namun selama ini warga tidak pernah curiga. “Dia dekat dengan anak-anak. Awalnya kita anggap wajar. Setelah kejadian ini kita jadi takut,” kata dia.
Saat dikonfirmasi Khaeri tidka ada di rumahnya. Menurut beberapa tetangganya, sejak kejadian ini mencuat Khaeri tinggal ditempat saudaranya. “Dengar-dengar di Slawi,” kata tetangga yang lainnya yang enggan disebut namanya.
Kapolsek Warureja AKP T Listiyawati saat dihubungi kemarin menyatakan belum menerima laporan dari keluarga korban. “Sampai saat ini belum ada laporan,” katanya.
Kasatpol PP Kabupaten Tegal, Zaenal Arifin melalui Kabid Penindakan dan Operasi, Pekik mengatakan hingga saat ini belum mengetahui informasi itu. Dia menyatakan akan segera mengklarifikasi persoalan tersebut. #Info lengkapnya baca di satelitpost.co
Terbongkarnya kasus ini bermula dari kecurigaan ibu DS. Saat dimandikan sang anak mengaku perih pada alat kelaminnya, selain itu tampak berwarna merah-merah karena lebam. “Ia mengaku perih. Akhirnya saya tanya. Dan betapa terkejutnya saya mendengar pernyataan anak saya,” kata KR (35) ibu dari DS, Jumat (23/5).
Berdasarkan pengakuan sang anak, lanjut KR, tindakan bejat itu dilakukan pada Senin (19/5) sekitar pukul 16.00. Saat itu anaknya sedang membeli makanan kecil di rumah Khaeri. Oleh Khaeri diajak masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah inilah kemudian di cabuli. “Celana anak saya dibuka, alat kelaminnya dijilati,” katanya.
Mendengar pernyataan ini, KR kemudian membawa anaknya ke RSUD Dr M Ashari, Kabupaten Pemalang. Hasil visum diketahui alat kelamin anaknya mengalami iritasi diduga akibat benda tumpul.
Ia pun lantas tidak terima dengan kejadian ini dan berencana melaporkan kasus ini ke polisi. Dia maisih menunggu suaminya EM yang dalam perjalanan pulang dari Jakarta.
“Suami saya bekerja di Jakarta. Saat ini dalam perjalanan pulang. Saat dia sudah dirumah akan kita bawa kasus ini ke polisi,” kata dia.
Ia mengatakan setelah mengetahui kasus itu dia juga mengadukan ke perangkat desa. Pada Rabu (21/5) Kepala Desa dan Kepala Dusun mendatangi Khaeri. Kepada kedua perangkat desa inilah, pelaku mengakui perbuatannya dan minta diselesaikan secara kekeluargaan. “Kita tetap bawa kasus ini ke polisi. Saya tidak terima anak saya di cabuli,” ujarnya.
Kepala Dusun Sukalila, Desa Sukareja, Kecamatan Warureja, Mukmin mengatakan sudah minta klarifikasi kepada pelaku. Dari hasil klarifikasi Khaeri mengakui perbuatannya. “Pelaku mencabuli kelamin korban menggunakan lidahnya,” kata dia.
Mukmin mengatakan Khaeri merupakan warga Dusun Sukalila dan bekerja sebagai PNS di Kecamatan Warureja. “Setahu saya dia bekerja sebagai satpol PP di Kecamatan Warureja,” kata dia.
Ia mengatakan Pemerintah Desa sudah mempertemukan keluarga korban dan pelaku serta mengantar korban untuk di visum ke rumah sakit. “Kita menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak keluarga. Dan mereka maunya memproses secara hukum dan itu hak mereka sepenuhnya,” kata dia.
Kejadian yang menimpa DS ini membuat warga sekitar khawatir juga marah. Apalagi selama ini banyak anak yang bermain di tempat DS. “Kita tetap khawatir, apalagi banyak anak yang kadang bermain di rumah pelaku,” kata Daeni warga selotar temat tinggal Khaeri.
Ia mengatakan, Khaeri sudah memiliki anak dan cucu. Dia terkenal dekat dengan anak-anak namun selama ini warga tidak pernah curiga. “Dia dekat dengan anak-anak. Awalnya kita anggap wajar. Setelah kejadian ini kita jadi takut,” kata dia.
Saat dikonfirmasi Khaeri tidka ada di rumahnya. Menurut beberapa tetangganya, sejak kejadian ini mencuat Khaeri tinggal ditempat saudaranya. “Dengar-dengar di Slawi,” kata tetangga yang lainnya yang enggan disebut namanya.
Kapolsek Warureja AKP T Listiyawati saat dihubungi kemarin menyatakan belum menerima laporan dari keluarga korban. “Sampai saat ini belum ada laporan,” katanya.
Kasatpol PP Kabupaten Tegal, Zaenal Arifin melalui Kabid Penindakan dan Operasi, Pekik mengatakan hingga saat ini belum mengetahui informasi itu. Dia menyatakan akan segera mengklarifikasi persoalan tersebut. #Info lengkapnya baca di satelitpost.co
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura