Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Pada tahun ini, BNI memperkirakan total transaksi impornya akan mencapai
USD 18 miliar dan ekspor USD 6 miliar. Sebelumnya, pada tahun lalu, BNI
mencatat transaksi ekspor tumbuh 11,6% menjadi USD 6,9 miliar dan
transaksi impor juga tumbuh 13,2% menjadi USD 15,4 miliar. "68%
ekspornya ke Asia seperti Tiongkok dan Taiwan untuk agrikultur dan impor
69% dari Asia juga seperti Jepang, Singapura dan Tiongkok," sebutnya.
BNI trade finance, kata Afien akan tetap fokus pada segmen korporasi dan memperluas pangsa pasarnya ke segmen small and medium enterprise (SME). Selama 2012, kontribusi SME ke volume transaksi trade finance sebesar 13%, naik dari sebelumnya 10%. "Di segmen SME, total ekspornya dari USD 700 juta menjadi USD 1,1 miliar. Sedangkan impornya dari USD 700 juta menjadi USD 994 juta," imbuh ia.
Dari segi nasabah trade finance, BNI juga menargetkan nasabah di SME yang nilai transaksinya dibawah Rp 10 miliar bisa tembus sebanyak 1.000 orang naik dari tahun lalu 900 dari total keseluruhan 1.200.
"Kekuatan ekonomi kita ada di SME dan itu yang tahan krisis sewaktu 2008. Jepang pun kuat di SME. Namun, karena usia tuanya lebih banyak mereka ingin merelokasi pabriknya ke Indonesia," ujarnya.
Dikatakan Adi, BNI memandang segmen ini akan bertumbuh pesat dengan jangka waktu lebih dari 20 tahun. "Kita lihat secara longterm. Konglomerat seperti Liem Sioe Liong kan bukan kaya mendadak tapi dari kecil dulu," kata ia seraya mengatakan bahwa BNI akan memperlakukan nasabah SME seperti layaknya korporat.
Lebih lanjut, trade finance BNI yang disalurkan melalui divisi internasional tercatat selama tiga tahun berturut-turut yakni 2010, 2011 dan 2012 dikukuhkan sebagai bank dengan trade finance terbaik di Indonesia versi Southeast Aplha Asia dan The Asian Banker pada April 2013 kemarin.
Adapun faktor pendukung keberhasilan BNI dalam memperoleh penghargaan tersebut salah satunya ialah jaringan yang luas dan bertumbuh pesat dengan lebih dari 1.636 outlet dalam negeri, lima kantor cabang di luar negeri (London, New York, Tokyo, Singapura, Hong Kong), satu sub-branch di Osaka. BNI juga mempunyai 11 representative office di Timur Tengah dan Asia Tenggara. [O-2]
VP Deputy General Manager Head of Trade Services BNI Afien Yuni Yahya mengatakan, dari volume tersebut, impor akan lebih tinggi ketimbang ekspor. "Indikator negara kita, neraca perdagangannya bergeser menjadi lebih berat impornya karena sejalan dengan aksi Pemerintah dalam menggenjot infrastruktur seperti MP3EI. Contohnya untuk semen kita masuk butuh pasokan dari luar karena kapasitas semen kita tak cukup," ujarnya di kantor pusat BNI, Jakarta, Kamis (2/5).
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada tahun
ini mengincar volume transaksi trade finance sebesar USD 24,6 miliar
atau meningkat 15-20% dari tahun 2012 lalu USD 22,4 miliar. Di mana,
dari sisi pendapatan trade finance diharapkan juga naik dari Rp 418
miliar ke Rp 500 miliar di 2013.
Direktur Tresuri dan Financial Institutions BNI Adi Setianto
menambahkan, ke depan ada tiga hal yang akan diperbaiki BNI, yakni
bisnis proses, kapabilitas SDM, serta kerjasama dengan bank lain dan
fokus pada segmen tertentu. Segmen yang dimaksud ialah SME. [O-2/SP]
BNI trade finance, kata Afien akan tetap fokus pada segmen korporasi dan memperluas pangsa pasarnya ke segmen small and medium enterprise (SME). Selama 2012, kontribusi SME ke volume transaksi trade finance sebesar 13%, naik dari sebelumnya 10%. "Di segmen SME, total ekspornya dari USD 700 juta menjadi USD 1,1 miliar. Sedangkan impornya dari USD 700 juta menjadi USD 994 juta," imbuh ia.
Dari segi nasabah trade finance, BNI juga menargetkan nasabah di SME yang nilai transaksinya dibawah Rp 10 miliar bisa tembus sebanyak 1.000 orang naik dari tahun lalu 900 dari total keseluruhan 1.200.
"Kekuatan ekonomi kita ada di SME dan itu yang tahan krisis sewaktu 2008. Jepang pun kuat di SME. Namun, karena usia tuanya lebih banyak mereka ingin merelokasi pabriknya ke Indonesia," ujarnya.
Dikatakan Adi, BNI memandang segmen ini akan bertumbuh pesat dengan jangka waktu lebih dari 20 tahun. "Kita lihat secara longterm. Konglomerat seperti Liem Sioe Liong kan bukan kaya mendadak tapi dari kecil dulu," kata ia seraya mengatakan bahwa BNI akan memperlakukan nasabah SME seperti layaknya korporat.
Lebih lanjut, trade finance BNI yang disalurkan melalui divisi internasional tercatat selama tiga tahun berturut-turut yakni 2010, 2011 dan 2012 dikukuhkan sebagai bank dengan trade finance terbaik di Indonesia versi Southeast Aplha Asia dan The Asian Banker pada April 2013 kemarin.
Adapun faktor pendukung keberhasilan BNI dalam memperoleh penghargaan tersebut salah satunya ialah jaringan yang luas dan bertumbuh pesat dengan lebih dari 1.636 outlet dalam negeri, lima kantor cabang di luar negeri (London, New York, Tokyo, Singapura, Hong Kong), satu sub-branch di Osaka. BNI juga mempunyai 11 representative office di Timur Tengah dan Asia Tenggara. [O-2]
VP Deputy General Manager Head of Trade Services BNI Afien Yuni Yahya mengatakan, dari volume tersebut, impor akan lebih tinggi ketimbang ekspor. "Indikator negara kita, neraca perdagangannya bergeser menjadi lebih berat impornya karena sejalan dengan aksi Pemerintah dalam menggenjot infrastruktur seperti MP3EI. Contohnya untuk semen kita masuk butuh pasokan dari luar karena kapasitas semen kita tak cukup," ujarnya di kantor pusat BNI, Jakarta, Kamis (2/5).
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura