Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Sumenep (maduratani.com) - Ketua
cabang PMII Sumenep, Satnawi, menyayangkan demo yang melibatkan siswa dari
salah satu SMP di Sumenep pada hari Kamis (2/5/2013) kemarin.
Kecaman terhadap sekelompok orang yang mengatasnamakan LSM dan Wartawan itu, karena diduga kuat melibatkan siswa aktif yang seharusnya mengikuti kegiatan belajar mengajar disekolah, tetapi justru di manfaatkan berunjuk rasa ke kantor Kejari Sumenep pada siang siang hari disaat jam sekolah berlangsung.
"Seharusnya adik-adik siswa itu mengikuti pelajaran dikelasnya. Ini kok malah diajak demo, saya juga kurang tahu siapa yang melibatkan mereka", keluh Satnawi, Ketua PC PMII Sumenep.
Pantauan dilokasi, aksi unjuk rasa atau demo itu digelar oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan wartawan dan LSM di
gedung baru Kejaksaan Negeri Sumenep untuk mengkritisi kinerja Kepala Kejaksaan
Negeri (kajari) setempat dalam mengungkap kasus korupsi yang dinilai jalan di
tempat.
”Sungguh disayangkan demo ke kajari itu, siapa pun yang ada di balik
itu semua,” timpalnya sengit.
Apalagi, kata
Satnawi, demo itu bertepatan dengan hari pendidikan nasional (Hardiknas). Hal itu dinilai mencederai nilai luhur
hari bersejarah bagi semua warga Indonesia itu.
Mendesak kajari
Sumenep untuk menuntaskan kasus korupsi merupakan tindakan mulia. Tapi ketika
di dalamnya ”memperalat” siswa, sungguh tidak bisa dibenarkan. ”Ayolah jangan
peralat anak bau kencur. Banyak mahasiswa yang juga mau bersuara jika memang
murni bergerak,” jelasnya. Dia berharap ke depan tidak ada demo apa pun yang
melibatkan siswa, kecuali yang berkaitan dengan kepentingan siswa sendiri.
Hanya
saja, kedatangan mereka ditengarai bukan murni karena keiginan sendiri, tapi
diajak sejumlah orang yang mengatasnamakan wartawan media mingguan dan lembaga
swadaya masyarakat (LSM).
Bambang
Firmansyah, salah satu siswa yang ikut demo, mengatakan sekolahnya sedang
libur. ”Sekolah libur,” ucapnya. Dan dia sangat yakin bahwa kedatangan dirinya
dengan teman-temannya murni untuk mempertanyakan kinerja kajari yang dianggap
lamban mengungkap kasus korupsi di Sumenep. ”Kajari tidak bijak,” imbuhnya.
Tapi ketika ditanya siapa nama kajari, dia kebingungan mau bilang apa.
Setelah
perwakilan massa ditemui Kajari Sumenep, Bambang Hartoto di ruang kerjanya,
massa membubarkan diri dengan tertib.(ris/fer/mt)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura