Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita,
Bunga Desa,
dana cukai,
DBHCHT,
Dishutbun Sumenep,
Nasional,
petani tembakau,
Suara Tani
![]() |
Petani tembakau di Kabupaten Sumenep (istimewa) |
Sumenep (maduratani.com) - Kepala Bidang Perkebunan
Dishutbun Sumenep, Nasah Bandy kepada sejumlah wartawan mengaku ada kendala
terkait dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) yang tidak bias terserap
secara keseluruhan karena terkendala pelaksanaan penanaman tembakau musim
kemarau tahun ini.
Itu terlihat dari total anggaran DBHCHT tahun 2013
yang mencapai Rp. 9 milyar, yang terbagi dalam kegiatan disejumlah bidang
terpaksa tidak bisa direalisasikan semisal kegiatan Program Program Investasi
Tembakau (PIK) sebesar Rp. 2 milyar tidak bisa dilaksanakan.
Nasahbandy beralasan tidak bisa memaksakan diri
untuk melakukan pencairan anggaran DBHCHT itu karena waktu (masa panen) tidak
tepat dan secara aturan tidak bisa dibenarkan.
“Kalau bimbingan teknis untuk petani tembakau,
kemudian study lapang, pembibitan dan pemberian sejumlah alat sarana dan
prasarana pertanian tetap sesuai rencana dan pengajuan sebelumnya”, terangnya.
Urgennya lanjut Nasabandy, mestinya penanaman dilakukan pada bulan April dan Mei, namun karena terkendala hujan, mengakibatkan masa tanam tembakau molor hingga kurang lebih tiga bulan.
Urgennya lanjut Nasabandy, mestinya penanaman dilakukan pada bulan April dan Mei, namun karena terkendala hujan, mengakibatkan masa tanam tembakau molor hingga kurang lebih tiga bulan.
“Mestinya bulan Agustus kemarin temabakau sudah
panen, ini kok malah banyak yang masih melakukan penanaman. Itu terjadi setelah
sebelumnya petani melakukan penanam 3 hingga 4 kali karena gagal diguyur hujan”,
imbuhnya. (ren/fer/yy)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura