Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
![]() |
Kapal terdampar. ©Edward |
Kapal pompong tanpa nama yang dinyatakan hilang sejak Jumat (20/12) di perairan pulau terluar NKRI di Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, ternyata terdampar di Kuching, Malaysia Timur.
"Alhamdulillah, dua warga kami yang dinyatakan hilang sejak Jumat (20/12) lalu rupanya telah ditemukan, dan mereka kini berada di Kampung Sebuyau, Kuching, Malaysia Timur. Kapal yang mereka tumpangi terdampar di negeri orang karena gelombang besar dan angin kencang," ujar Camat Subi, Erliansyah, Kamis. Demikian dikutip antara.
Ia mengatakan, kedua nelayan tersebut yakni Syafii (40) dan Edi (22), keduanya berasal dari Pulau Panjang, Kecamatan Subi.
Pada Kamis (19/12) mereka membawa ikan ke Serasan dan keesokan harinya Jumat (20/12) siang membawa empat fiber es dan sembako kembali ke Pulau Panjang, namun hingga jelang shalat Jumat terputus kontak.
"Kami sudah menurunkan tim mencari warga yang hilang ini karena kondisi cuaca saat itu ekstrem selain hujan lebat juga gelombang tinggi dan angin kencang," ujar Camat.
Menurut dia, pompong nelayan berkapasitas 3 ton itu mati mesin saat beranjak dari Pulau Serasan ke Pulau Panjang, akibatnya kapal kayu bewarna biru terung itu hanyut dibawa gelombang hingga terdampar di Kuching.
Erliansyah menjelaskan, setelah beberapa hari barulah pihaknya mendapatkan informasi bahwa kedua warganya itu diselamatkan warga Malaysia dan dibawa ke kantor polisi setempat.
"Pak Syafii memberitahu ke Pak Indra (pengumpul ikan di Serasan-Red) ia berada di kantor polisi Sebuyau dan ada orang Indonesia yang tinggal di Sematan yang berjarak lebih kurang enam jam pelayaran dari Sebuyau, telah menjenguk Pak Syafii," ujar Camat Subi.
Menurut informasi melalui saluran selular yang diterimanya, kedua WNI itu dalam kondisi sehat dan diperlakukan baik oleh warga dan pemerintah Malaysia.
"Pihak sana juga tahu kalau warga kami ini terdampar akibat cuaca yang buruk, bukan masuk secara ilegal ke negeri orang. Alhamdulillah mereka diperlakukan baik," ujar Erliansyah.
Ia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Natuna dan Konjen Indonesia di Kuching untuk memulangkan kedua warganya itu.
"Selaku pimpinan di daerah terluar Indonesia, saya mengucapkan terima kasih pada warga Malaysia dan pemerintahnya karena telah menyelamatkan warga kami yang terdampar karena musibah cuaca buruk. Semoga mereka cepat pulang dan keluarga tidak lagi risau," ujar Erliansyah.
Kecamatan Subi merupakan kecamatan terluar wilayah NKRI yang berbatasan dengan Vietnam dan Malaysia Timur. Kecamatan ini terdiri atas 23 pulau dan hanya empat pulau yang berpenghuni yakni Pulau Subi Besar (pulau terdepan), Pulau Subi Kecil, Pulau Panjang dan Pulau Kerdau. Sedangkan 19 pulau lagi merupakan pulau kosong.
"Alhamdulillah, dua warga kami yang dinyatakan hilang sejak Jumat (20/12) lalu rupanya telah ditemukan, dan mereka kini berada di Kampung Sebuyau, Kuching, Malaysia Timur. Kapal yang mereka tumpangi terdampar di negeri orang karena gelombang besar dan angin kencang," ujar Camat Subi, Erliansyah, Kamis. Demikian dikutip antara.
Ia mengatakan, kedua nelayan tersebut yakni Syafii (40) dan Edi (22), keduanya berasal dari Pulau Panjang, Kecamatan Subi.
Pada Kamis (19/12) mereka membawa ikan ke Serasan dan keesokan harinya Jumat (20/12) siang membawa empat fiber es dan sembako kembali ke Pulau Panjang, namun hingga jelang shalat Jumat terputus kontak.
"Kami sudah menurunkan tim mencari warga yang hilang ini karena kondisi cuaca saat itu ekstrem selain hujan lebat juga gelombang tinggi dan angin kencang," ujar Camat.
Menurut dia, pompong nelayan berkapasitas 3 ton itu mati mesin saat beranjak dari Pulau Serasan ke Pulau Panjang, akibatnya kapal kayu bewarna biru terung itu hanyut dibawa gelombang hingga terdampar di Kuching.
Erliansyah menjelaskan, setelah beberapa hari barulah pihaknya mendapatkan informasi bahwa kedua warganya itu diselamatkan warga Malaysia dan dibawa ke kantor polisi setempat.
"Pak Syafii memberitahu ke Pak Indra (pengumpul ikan di Serasan-Red) ia berada di kantor polisi Sebuyau dan ada orang Indonesia yang tinggal di Sematan yang berjarak lebih kurang enam jam pelayaran dari Sebuyau, telah menjenguk Pak Syafii," ujar Camat Subi.
Menurut informasi melalui saluran selular yang diterimanya, kedua WNI itu dalam kondisi sehat dan diperlakukan baik oleh warga dan pemerintah Malaysia.
"Pihak sana juga tahu kalau warga kami ini terdampar akibat cuaca yang buruk, bukan masuk secara ilegal ke negeri orang. Alhamdulillah mereka diperlakukan baik," ujar Erliansyah.
Ia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Natuna dan Konjen Indonesia di Kuching untuk memulangkan kedua warganya itu.
"Selaku pimpinan di daerah terluar Indonesia, saya mengucapkan terima kasih pada warga Malaysia dan pemerintahnya karena telah menyelamatkan warga kami yang terdampar karena musibah cuaca buruk. Semoga mereka cepat pulang dan keluarga tidak lagi risau," ujar Erliansyah.
Kecamatan Subi merupakan kecamatan terluar wilayah NKRI yang berbatasan dengan Vietnam dan Malaysia Timur. Kecamatan ini terdiri atas 23 pulau dan hanya empat pulau yang berpenghuni yakni Pulau Subi Besar (pulau terdepan), Pulau Subi Kecil, Pulau Panjang dan Pulau Kerdau. Sedangkan 19 pulau lagi merupakan pulau kosong.
[ian/mdk]
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura