Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengumumkan pemerintahannya
ingin membuka lebih banyak lahan hutan lindung untuk industri kayu.
Namun, tindakannya dikritik karena dianggap tidak menghargai keputusan
perlindungan hutan dan justru akan memicu konflik dalam industri
kehutanan.
"Cara terbaik adalah melalui perjanjian yang dibuat para aktivis dan industri, yaitu Perjanjian Kehutanan Tasmania (TFA)," katanya.
Pemimpin partai hijau, Christine Milne, mengatakan bahwa dunia akan menganggap bahwa Australia tak menghargai kawasan terlindungi dunia atau taman-taman nasional. Selain itu, tindakan Abbott juga akan berakibat buruk pada industri kayu.
"Tony Abbott benar-benar salah kaprah. Industri kayu di Tasmania kepayahan karena tak ada yang ingin beli kayu dari produk yang berasal dari hutan primer. Saat ini sudah ada kesadaran tinggi untuk melindungi sisa-sisa hutan primer di dunia," ucapnya.
Menurut Milne, perjanjian perdamaian untuk menjadikan 170.000 hektar hutan sebagai warisan dunia justru telah memberi kesempatan bagi para pengusaha kayu untuk berbisnis.
"Ia akan menghancurkan industri kehutanan dan merk bersih, hijau, cerdas Tasmania, yang merupakan aset utama kita. Merk itu berasal dari kawasan warisan terlindung dunia kita," ucapnya. (ABC)
![]() |
Hutan di Tasmania, Australia. (Foto: arsip) (Credit: ABC) |
Abbott mengumumkan akan membatalkan status
warisan terlindungi sebagian lahan hutan di negara bagian Tasmania, dan
akan mendirikan dewan penasehat baru untuk mendukung industri kayu
negaranya.
Hal ini disampaikannya di Canberra dalam acara makan malam dengan industri kayu hari Selasa (4/3/2014).
Sebanyak
170.000 hektar hutan Tasmania merupakan bagian dari kawasan warisan
dunia. Namun, pemerintah telah meminta pada komite warisan dunia (World Heritage Committee) agar 74.000 hektar dari 170.000 hektar tersebut dibebaskan.
"Kita
punya cukup banyak taman nasional. Kita sudah punya banyak hutan
terkunci. Bahkan, kita punya terlalu banyak hutan terkunci," ucap
Abbott.
Belum ditetapkan siapa yang akan menjadi anggota dewan penasehat baru
Namun,
wakil Ketua Menteri Tasmania, Bryan Green, mengatakan bahwa pendekatan
Abbott justru merupakan langkah mundur bagi industri kayu, dan akan
mengakibatkan kembalinya konflik soal penebangan hutan antara para
aktivis dan industri kayu."Cara terbaik adalah melalui perjanjian yang dibuat para aktivis dan industri, yaitu Perjanjian Kehutanan Tasmania (TFA)," katanya.
Pemimpin partai hijau, Christine Milne, mengatakan bahwa dunia akan menganggap bahwa Australia tak menghargai kawasan terlindungi dunia atau taman-taman nasional. Selain itu, tindakan Abbott juga akan berakibat buruk pada industri kayu.
"Tony Abbott benar-benar salah kaprah. Industri kayu di Tasmania kepayahan karena tak ada yang ingin beli kayu dari produk yang berasal dari hutan primer. Saat ini sudah ada kesadaran tinggi untuk melindungi sisa-sisa hutan primer di dunia," ucapnya.
Menurut Milne, perjanjian perdamaian untuk menjadikan 170.000 hektar hutan sebagai warisan dunia justru telah memberi kesempatan bagi para pengusaha kayu untuk berbisnis.
"Ia akan menghancurkan industri kehutanan dan merk bersih, hijau, cerdas Tasmania, yang merupakan aset utama kita. Merk itu berasal dari kawasan warisan terlindung dunia kita," ucapnya. (ABC)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura