Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Seorang perempuan penggali batu di Kabupaten Sumenep, Pulau
Madura, Jawa Timur, wafat akibat tertimbun reruntuhan batu saat sedang
menggali pada Minggu (6/4). Perempuan bernama Dhala alias Bu Taufiq (50
tahun) itu ternyata sedang mengandung enam bulan dan tewas di tempat.
Dhala
adalah warga Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, Sumenep. Dia
mengembuskan napas terakhir saat tertimbun di kawasan penggalian batu di
Dusun Laok Lorong, Desa Tana Merah, Kecamatan Saronggi, Minggu sekitar
pukul 10.00 WIB.
Saat itu, Dhala diketahui sedang bekerja di lokasi penggalian batu hanya bersama temannya Rasmawiyati (45 tahun). Korban yang bertugas sebagai penggali batu, sedangkan Rasmawiyati yang pengangkut batu hasil galian.
Namun, ketika Rasmawiyati hendak membawa hasil galian batu dari kubangan, tiba-tiba terdengar gemuruh suara reruntuhan dari dalam galian.
"Suaranya cukup keras. Saya pun bergegas kembali ke tempat galian. Ternyata tempat Dhala menggali batu sudah ambruk dan menimpa tubuh korban. Saya langsung keluar dan berteriak minta tolong," kata Rasmawiyati seperti dikutip dari Antara.
Menurut Kapolsek Saronggi, AKP Bahril, kejadian menimpa Dhala murni kecelakaan. Dia menambahkan, petugas telah mengevakuasi korban dibantu warga sekitar.
"Proses evakuasi korban memakan waktu 3 jam, karena lokasinya sangat sempit," kata Bahril.
Bahril menjelaskan, usai dievakuasi, jasad Dhala langsung dibawa pulang oleh keluarganya. Mereka mengabaikan permintaan petugas kepolisian untuk dilakukan autopsi.
"Karena tidak mau diautopsi, kami minta keluarganya agar menandatangi surat penolakan autopsi," ujar Bahril.
Bahril mengklaim petugas kepolisian setempat sudah sering memperingatkan warga sekitar ihwal bahaya penambangan batu itu. Tetapi, para pekerja tidak mengindahkan dengan alasan menjadi pekerjaan saban hari dan tumpuan hidup.
"Namun karena pekerjaan tersebut memang menjadi sumber penghasilan bagi warga, kami tidak mampu menutup lokasi penambangan," sambung Bahri.
![]() |
Ist/rol
#stockfresh.com
|
Saat itu, Dhala diketahui sedang bekerja di lokasi penggalian batu hanya bersama temannya Rasmawiyati (45 tahun). Korban yang bertugas sebagai penggali batu, sedangkan Rasmawiyati yang pengangkut batu hasil galian.
Namun, ketika Rasmawiyati hendak membawa hasil galian batu dari kubangan, tiba-tiba terdengar gemuruh suara reruntuhan dari dalam galian.
"Suaranya cukup keras. Saya pun bergegas kembali ke tempat galian. Ternyata tempat Dhala menggali batu sudah ambruk dan menimpa tubuh korban. Saya langsung keluar dan berteriak minta tolong," kata Rasmawiyati seperti dikutip dari Antara.
Menurut Kapolsek Saronggi, AKP Bahril, kejadian menimpa Dhala murni kecelakaan. Dia menambahkan, petugas telah mengevakuasi korban dibantu warga sekitar.
"Proses evakuasi korban memakan waktu 3 jam, karena lokasinya sangat sempit," kata Bahril.
Bahril menjelaskan, usai dievakuasi, jasad Dhala langsung dibawa pulang oleh keluarganya. Mereka mengabaikan permintaan petugas kepolisian untuk dilakukan autopsi.
"Karena tidak mau diautopsi, kami minta keluarganya agar menandatangi surat penolakan autopsi," ujar Bahril.
Bahril mengklaim petugas kepolisian setempat sudah sering memperingatkan warga sekitar ihwal bahaya penambangan batu itu. Tetapi, para pekerja tidak mengindahkan dengan alasan menjadi pekerjaan saban hari dan tumpuan hidup.
"Namun karena pekerjaan tersebut memang menjadi sumber penghasilan bagi warga, kami tidak mampu menutup lokasi penambangan," sambung Bahri.
[hhw/mdk]
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura