Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
SUMENEP, INFOMADURA.com| Wakil Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Soengkono Sidik mendapat
ancaman teror dari orang tidak dikenal. Soengkono pun meminta PT
Telekomunikasi setempat melacak pelaku teror melalui sambungan telepon
kepada dirinya.
"Kami meminta PT Telekomunikasi untuk melacak pelaku teror itu, karena saat melakukan aksinya, pelaku menghubungi nomor telepon kantor," kata Soengkono Sidik di Sumenep, seperti dikutip dari Antara, Kamis (3/4).
Jika nomor telepon pelaku teror itu terlacak, Wabup mengatakan, nantinya akan melaporkan hal itu ke polisi, karena tindakan itu jelas meresahkan.
Soengkono Siddik menjadi sasaran telepon gelap dari seseorang tidak bertanggung jawab pada Selasa (1/4) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu dia berada di ruang kerjanya tiba-tiba telepon di ruang kerjanya berdering.
"Suara dari telepon itu perempuan, dan mengabarkan kalau anak saya yang duduk di kelas VII-N di SMP Negeri 1 Sumenep dibawa ke UGD Rumah Sakit Sumenep, akibat jatuh di sekolahnya dan mengalami pendarahan di kepala," katanya.
Setelah mendapat informasi tersebut, Wabup selanjutnya bersama stafnya langsung menuju UGD RSD Sumenep.
"Saya panik ketika menerima telepon itu. Makanya langsung ke UGD Sumenep, yang kebetulan berada di depan sana," kata Soengkono.
Akan tetapi, sambung dia, ternyata tenaga medis di rumah sakit itu justru tidak mengetahui, bahkan bingung saat ditanya mengenai anaknya.
Karena penasaran, Wabup selanjutnya menghubungi Kepala SMP Negeri I Sumenep, namun gagal karena yang bersangkutan sedang mengikuti rapat persiapan ujian nasional di Surabaya.
Bersama keluarnya, Wabup selanjutnya menuju SMP Negeri I Sumenep itu, dan anaknya diketahui sedang mengerjakan ujian tengah semester (UTS) di kelasnya.
"Kami tidak ingin hal semacam ini terulang, bukan hanya pada kami, akan tetapi masyarakat dan para orang tua di Sumenep. Makanya kami meminta pihak Telkom untuk melacak nomor pelaku penelpon gelap itu, untuk kami laporkan ke polisi," katanya.
Wabup juga mengimbau kepada masyarakat Sumenep, agar tidak langsung percaya terhadap kabar melalui telepon, yang disampaikan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
"Kalau mendapat kabar tidak baik, apalagi menyangkut keberadaan anak. Lebih baik dicek terlebih dahulu ke sekolahnya atau wali kelasnya. Jangan percaya begitu saja. Karena diduga ini modus baru penipuan," tegasnya.
Aksi teror dengan modus anak mengalami kecelakaan ini, sebelumnya juga pernah menimpa salah satu keluarga di Pamekasan yang mengabarkan bahwa anaknya yang kuliah di Surabaya tertangkap polisi terjaring razia narkoba dan penelpon meminta keluarganya kiriman uang sebesar Rp 5 juta untuk menebus anak itu.
"Keluarganya waktu itu panik. Untuk saya berhasil melacak, ternyata anaknya tidak apa-apa bahkan sedang istirahat di kosnya di Surabaya," kata Muhsin, salah seorang keluarga korban yang pernah mendapatkan teror melalui jaringan telepon itu.
"Kami meminta PT Telekomunikasi untuk melacak pelaku teror itu, karena saat melakukan aksinya, pelaku menghubungi nomor telepon kantor," kata Soengkono Sidik di Sumenep, seperti dikutip dari Antara, Kamis (3/4).
Jika nomor telepon pelaku teror itu terlacak, Wabup mengatakan, nantinya akan melaporkan hal itu ke polisi, karena tindakan itu jelas meresahkan.
Soengkono Siddik menjadi sasaran telepon gelap dari seseorang tidak bertanggung jawab pada Selasa (1/4) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu dia berada di ruang kerjanya tiba-tiba telepon di ruang kerjanya berdering.
"Suara dari telepon itu perempuan, dan mengabarkan kalau anak saya yang duduk di kelas VII-N di SMP Negeri 1 Sumenep dibawa ke UGD Rumah Sakit Sumenep, akibat jatuh di sekolahnya dan mengalami pendarahan di kepala," katanya.
Setelah mendapat informasi tersebut, Wabup selanjutnya bersama stafnya langsung menuju UGD RSD Sumenep.
"Saya panik ketika menerima telepon itu. Makanya langsung ke UGD Sumenep, yang kebetulan berada di depan sana," kata Soengkono.
Akan tetapi, sambung dia, ternyata tenaga medis di rumah sakit itu justru tidak mengetahui, bahkan bingung saat ditanya mengenai anaknya.
Karena penasaran, Wabup selanjutnya menghubungi Kepala SMP Negeri I Sumenep, namun gagal karena yang bersangkutan sedang mengikuti rapat persiapan ujian nasional di Surabaya.
Bersama keluarnya, Wabup selanjutnya menuju SMP Negeri I Sumenep itu, dan anaknya diketahui sedang mengerjakan ujian tengah semester (UTS) di kelasnya.
"Kami tidak ingin hal semacam ini terulang, bukan hanya pada kami, akan tetapi masyarakat dan para orang tua di Sumenep. Makanya kami meminta pihak Telkom untuk melacak nomor pelaku penelpon gelap itu, untuk kami laporkan ke polisi," katanya.
Wabup juga mengimbau kepada masyarakat Sumenep, agar tidak langsung percaya terhadap kabar melalui telepon, yang disampaikan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
"Kalau mendapat kabar tidak baik, apalagi menyangkut keberadaan anak. Lebih baik dicek terlebih dahulu ke sekolahnya atau wali kelasnya. Jangan percaya begitu saja. Karena diduga ini modus baru penipuan," tegasnya.
Aksi teror dengan modus anak mengalami kecelakaan ini, sebelumnya juga pernah menimpa salah satu keluarga di Pamekasan yang mengabarkan bahwa anaknya yang kuliah di Surabaya tertangkap polisi terjaring razia narkoba dan penelpon meminta keluarganya kiriman uang sebesar Rp 5 juta untuk menebus anak itu.
"Keluarganya waktu itu panik. Untuk saya berhasil melacak, ternyata anaknya tidak apa-apa bahkan sedang istirahat di kosnya di Surabaya," kata Muhsin, salah seorang keluarga korban yang pernah mendapatkan teror melalui jaringan telepon itu.
[hhw/mdk]
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura