Sumenep (maduratani.com) - Anggota
dewan di DPRD Sumenep mulai nyaring menyuarakan kemungkinan banyak tindak
korupsi di tubuh eksekutif setempat. Bau busuk korupsi ditubuh eksekutif itu
bisa jadi bermuara dari semua lini diintenal Pemkab.
“Praktik korupsi bisa terjadi disemua lini
pemerintahan Pemkab Sumenep. Misalnya dengan cara memotong anggaran memangkas
anggaran dan menggunakannya secara tidak procedural”, kata Nur Asyur, anggota
DPRD dari PKS Sumenep, kepada sejumlah wartawan.
Pihaknya juga memuji upaya kalangan mahasiswa
yang akhir-akhir ini getol menyuarakan pemberantasan korupsi. Bukan hanya di
Kantor DPRD maupun Pemkab yang ‘diserang’ mahasiswa, melainkan di kantor
Kejaksaan Negeri Sumenep tak luput dari kerja keras mereka menyampaikan perang
terhadap korupsi.
“Jujur saja saya saluddengan semangat gerakan teman-teman mahasiswa
dalam memerangi korupsi di bumi Sumekar ini. Saya dukung mereka untuk terus
mengawal dan memberantas segala macam tindak korupsi”, tegasnya.
Beberapa hari lalu, mahasiswa sering mendatangi
kantor Kejaksaan Negeri Sumenep mempertanyakan hasil penyelidikan dan
penyidikan sejumlah kasus korupsi yang menumpuk dan belum ada kejelasan. Bahkan
Kaukus Mahasiswa Sumekar mencurigai pihak Kejaksaan telah melakukan semacam
konspirasi dengan para koruptor, meski hal tersebut ditepis oleh pihak Kejari
sendiri. (fer/mch/*)
