Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Suara Tani
![]() |
Ilustrasi (tubasmedia.com) |
Kepala Divisi Regional Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Bali Sutisna mengatakan revisi jumlah rumah tangga sasaran (RTS) itu dilakukan berdasarkan data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011.
Penggantian ini, masih akan dilakukan dengan mengadakan koordinasi dengan pemerintah Bali. “Revisi data itu, Bulog masih akan mengkoordinasikan dengan pemerintah setempat melalui Gubernur Made Mangku Pastika,” katanya, hari ini.
Berdasarkan catatan PPLS, lanjutnya, Kabupaten Gianyar mengalami kenaikan tertinggi sebesar 16.537 atau menjadi 24.046 RTS. Kenaikan diikuti Kota Denpasar 10.002 menjadi 13.573 RTS dan Kabupaten Tabanan 9.968 menjadi 21.592 RTS. Kenaikan jumlah RTS itu dilanjutkan oleh empat kabupaten lain yakni Klungkung, Badung, Jembrana dan Buleleng.
Sementara penurunan angka RTS hanya tercatat di dua kabupaten, yakni Karangasem dan Bangli. Kabupaten Karangasem tercatat mengalami penurunan yang cukup signifikan, sebanyak 9.134 RTS dari 35.921 RTS. Adapun kabupaten Bangli, hanya mencatat penurunan sebesar 1.552 RTS dari 13.451 RTS.
Pada penggantian data RTS, katanya, Bulog Bali juga akan mengganti prognosa beras selama 2012. Prognosa kebutuhan beras akan disesuaikan dengan angka kenaikan jumlah RTS. Untuk pemenuhan beras berdasarkan PPLS 2008, bulog harus menyediakan 24.264 ton per tahun.
Pada pemenuhan prognosa baru, nantinya Bulog Bali akan mengadakan kerjasama tambahan dengan beberapa provinsi yang dinyatakan surplus beras, seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Selama ini, Bulog Bali mengalami kesulitan menyerap beras ditingkat petani karena harga gabah ditingkat pasar sudah lebih tinggi dari harga pokok pembelian yang ditentukan pemerintah.
Kesulitan penyerapan beras ditingkat petani itu diklaim sudah terjadi sejak 2011. Pada tahun itu, Bulog Bali hanya menyerap sebesar 1,8% dari target 20.000 ton setara beras yang ditetapkan. “Petani lebih memilih menjual ke pasar dibanding menjual ke Bulog.”
Untuk periode 2012, lanjutnya, Bulog pesimistis dalam menyerap beras di tingkat petani. Berdasarkan data Bulog, pemenuhan sebanyak 3.000 kg per tahun dari petani Bali sudah sangat maksimal.
“untuk itu, Bali selalu mengandalkan suplai dari Bulog Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara sebagai penopang keburuhan beras. Saat ini, pengadaan beras Bulog Bali hanya bergantung pada musim panen (MP) II/2011.
Dalam konfirmasi terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Gde Suarsa mengatakan BPS pendataan PPLS di tingkat lapangan. peran BPS hanya sebagai pengusul hasil di lapangan. “Untuk hasil akhir, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan yang berada dibawah koordinasi Wakil Presiden.” (bali-bisnis.com)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura