Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Tasikmalaya – Guru ngaji dan
pengusaha busana muslim itu diculik Densus 88 dengan cara keji. Adalah
Fajar Sidiq (25) disergap ketika akan pulang ke rumahnya, setelah
mendatangi jasa penitipan barang.
Penculikan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) terhadap guru ngaji itu membuat warga Tasikmalaya gempar.
Penculikan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) terhadap guru ngaji itu membuat warga Tasikmalaya gempar.
Fajar Sidiq, warga Leuwianyar, Sukamanah, Kecamatan
Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, hilang pada Rabu, 27 Maret 2013.
Pihak keluarga menduga Fajar menjadi korban penculikan.
Ternyata Fajar ditangkap Densus 88 di sekitar Jalan
Juanda Karangsari Kota Tasikmalaya pada 27 Maret 2013 lalu, sekitar
pukul 10.00 WIB. Keluarga baru mengetahui Fajar ditangkap pada Senin, 1
April 2013, setelah ada surat pemberitahuan dari polisi, Senin (1 April
2013).
Guru ngaji itu ditangkap anggota Densus 88 ketika akan
pulang ke rumahnya setelah mendatangi jasa penitipan barang Dakota
Cargo di Jalan Kalangsari, Cipedes, Kota Tasikmalaya. Ketika itu, Fajar
yang mempunyai usaha pembuatan kerudung itu, akan menanyakan ongkos
kirim barang ke Sulawesi.
Fajar langsung disergap dari arah belakang oleh enam
orang yang diketahui sebagai anggota Densus 88 dengan mengendarai dua
unit motor dan satu unit mobil.
Fajar terjatuh, setelah Densus sempat mengarahkan pistol
kepadanya. Tanpa perlawanan, Fajar dibawa ke dalam mobil Toyota Avanza
warna hitam. Begitu pun kendaraan motor milik Fajar dibawa anggota
Densus menuju arah Bandung.
Orang tua Fajar, Khoerudin, di kediamannnya di Tasik,
mengaku, pihak keluarga sudah mendapat kabar bahwa putranya ditahan di
rutan Brimob Kelapa dua, Depok.
Khoerudin, sangat menyesalkan atas penangkapan anaknya
oleh Densus 88 yang terkesan arogan, karena puteranya tidak pernah
terlibat dan melakukan aksi “terorisme”. Pihak keluarga berharap agar
Densus 88 secepatnya memulangkan Fajar Sidiq.
Masyarakat Tasik Protes
Sementara itu, ribuan massa yang terdiri dari sejumlah
ormas, himpunan mahasiswa, pelajar dan santri dari berbagai wilayah di
Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar melakukan aksi, Selasa 2 April 2013 di
Institusi Polri melalui Polresta Tasikmalaya dan DPRD Kab Tasikmalaya.
Dalam surat undangan yang dikeluarkan Majelis Mujahidin Lajnah Perwakilan Daerah Tasikmalaya, nomor 017/MM/IV/2013, mengundang aksi solidaritas Muslim Tasikmalaya, menyampaikan orasi di Mapolresta Tasikmalaya dan DPRD KOta Tasikmalaya. Mereka menyampaikan aspirasi masyarakat atas pelanggaran HAM Densus 88 terhadap penangkapan terduga teroris.
Dalam surat undangan yang dikeluarkan Majelis Mujahidin Lajnah Perwakilan Daerah Tasikmalaya, nomor 017/MM/IV/2013, mengundang aksi solidaritas Muslim Tasikmalaya, menyampaikan orasi di Mapolresta Tasikmalaya dan DPRD KOta Tasikmalaya. Mereka menyampaikan aspirasi masyarakat atas pelanggaran HAM Densus 88 terhadap penangkapan terduga teroris.
Di mata keluarga, Fajar dikenal sebagai kepala rumah
tangga yang baik dan guru mengaji di masjid, serta memiliki usaha busana
Muslim.
Di mata warga orang Tasikmalaya, Fajar dikenal baik, rendah hati, penyayang dan tidak pernah melakukan tindakan criminal.
Warga Tasik menuntut keadilan dari pemerintah, jangan
bertindak semena-mena terhadap warga negaranya, junjung tinggi Hak Asasi
Manusia. Warga Tasik juga mendesak pemerintah agar membubarkan Densus
88. (voa-islam)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura