Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Agrobisnis
“Saya menanam 6.000 batang tomat, mengeluarkan biaya sekitar Rp 5 sampai Rp 7 juta, itu hanya bibit, pupuk, mulsa dan belum dihitung biaya lainnya. Semestinya saya mendapatkan hasil panen 1 ton dan mendapatkan uang Rp 15 juta. Tetapi semua tanaman rusak,” kata Sulamin (35), warga Lingkungan Piyoto, Bandungan, Rabu (2/12/2013) siang.
Ciri-ciri kerusakan tanaman tomat, ungkap Sulaiman, diawali dengan ujung daun yang keriting, kemudian seluruh tanaman layu dan mengering. Tanaman tomat yang terkena penyakit rata-rata berumur 3 bulan. Penyakit demikian, seingat Sulaiman, belum pernah dialami oleh para petani.
Menurut Sulaiman, selama ini para petani jarang mendapatkan penyuluhan dari petugas Dinas Pertanian Kabupaten Semarang. Yang kerap masuk untuk memberikan penyuluhan adalah para sales obat dan bibit dari sejumlah pabrik.
“Sales-sales itu malah sering njlumprungke, pakai bibitnya ini, terus obatnya ini. Tetapi setelah ditanam tidak cocok dan rusak semua. Saat dikomplain mereka kabur, tidak kembali lagi. Saya harap Distanbunhut mencari tahu kenapa tomat mati,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunbut) Kabupaten Semarang Urip Triyogo saat dikonfirmasi menyatakan, pada musim hujan, banyak tanaman yang terserang bakteri xanthomonas. Bakteri tersebut bisa dicegah penyebarannya apabila drainase di sekitar lahan pertanian baik sehingga air bisa langsung mengalir dan tidak menggenang. Ke depan pihaknya akan melakukan sosialisasi penggunaan atap berbahan plastik untuk menghindari kontak langsung air hujan ke tanaman.
"Musim penghujan biasanya banyak bakteri xanthomonas yang menyerang tanaman jenis sayuran. Bakteri tersebut bisa dibasmi, hanya saja jika sudah terlanjur menyerang, akan sulit dibasmi dan menyebabkan tanaman mati pada umur tertentu," kata Urip Triyogo.
Sumber:Kompas.com
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura