Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
amin rais,
Berita,
Nasional,
Soal capres
Menurut Hikam, Amien Rais seringkali sangat kritis terhadap AS, namun tidak selalu konsisten, misalnya, dalam soal Freeport.
Komentar mantan Ketua MPR, Amien Rais, tentang pertemuan Jokowi
dengan Duta Besar Amerika Serikat yang disebutnya blunder, mendapat
respons keras dari pengamat politik, A.S. Hikam.
"Saya tidak setuju dengan penilaian mantan Ketua MPR Amien Rais (AR) bahwa pertemuan antara Megawati dan Jokowi dengan Dubes AS untuk Indonesia, Robert Blake (RB) sebagai sebuah blunder diplomatik," kata doktor ilmu politik itu lewat fans page-nya.
"AR menyebut alasannya mengapa demikian, yaitu bahwa level Dubes lebih rendah ketimbang capres dan mantan presiden. Jika seorang capres dan mantan presiden bertemu seorang Dubes (manapun), apalagi di rumah seorang pengusaha, maka hal itu tidak layak dan bahkan secara diplomatik blunder. Bagi saya alasan ini mengada-ada dan lebay," lanjut Hikam yang pernah menjadi Menristek di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid.
Menurut Hikam yang merupakan orang dekat Gus Dur semasa hidupnya, status seorang Dubes adalah wakil dari negaranya di negara kita sehingga bobotnya tak kalah dengan seorang capres sekalipun.
"Apalagi Dubes negara adidaya seperti AS yang, secara real politics, memiliki nilai strategis dibanding negara yang tak memiliki kekuatan seperti itu."
Menurut dia, Amien Rais juga harus mempertimbangkan bahwa setting pertemuan itu berlangsung secara informal, bukan resmi, sehingga tidak perlu dikaitkan dengan protokol yg rigid.
"Sebagai mantan Presiden serta pimpinan sebuah parpol besar di negeri ini tentu sangat sah jika Mbak Mega memperkenalkan capres nya kepada perwakilan negara yg selama ini menjadi mitra strategis RI. Sikap proaktif Mega dan Jokowi justru bernilai diplomatik dan politik yang tinggi," tutur dia.
Hikam juga mengingatkan fakta bahwa kendati AR seringkali sangat kritis terhadap AS, mantan ketua PP Muhammadiyah tidak selalu konsisten. "Misalnya, dalam soal Freeport. Saya justru sangat menunggu apakah capres-capres lain, misalnya, Prabowo Subianto (PS) dan ARB juga melakukan pertemuan dengan perwakilan negara sahabat termasuk AS, China, Rusia, Inggris, dan lain sebagainya." (Hal / Ben/jnc)
![]() |
#A.S.Hikam (Foto: Akun facebook A.S. Hikam) |
"Saya tidak setuju dengan penilaian mantan Ketua MPR Amien Rais (AR) bahwa pertemuan antara Megawati dan Jokowi dengan Dubes AS untuk Indonesia, Robert Blake (RB) sebagai sebuah blunder diplomatik," kata doktor ilmu politik itu lewat fans page-nya.
"AR menyebut alasannya mengapa demikian, yaitu bahwa level Dubes lebih rendah ketimbang capres dan mantan presiden. Jika seorang capres dan mantan presiden bertemu seorang Dubes (manapun), apalagi di rumah seorang pengusaha, maka hal itu tidak layak dan bahkan secara diplomatik blunder. Bagi saya alasan ini mengada-ada dan lebay," lanjut Hikam yang pernah menjadi Menristek di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid.
Menurut Hikam yang merupakan orang dekat Gus Dur semasa hidupnya, status seorang Dubes adalah wakil dari negaranya di negara kita sehingga bobotnya tak kalah dengan seorang capres sekalipun.
"Apalagi Dubes negara adidaya seperti AS yang, secara real politics, memiliki nilai strategis dibanding negara yang tak memiliki kekuatan seperti itu."
Menurut dia, Amien Rais juga harus mempertimbangkan bahwa setting pertemuan itu berlangsung secara informal, bukan resmi, sehingga tidak perlu dikaitkan dengan protokol yg rigid.
"Sebagai mantan Presiden serta pimpinan sebuah parpol besar di negeri ini tentu sangat sah jika Mbak Mega memperkenalkan capres nya kepada perwakilan negara yg selama ini menjadi mitra strategis RI. Sikap proaktif Mega dan Jokowi justru bernilai diplomatik dan politik yang tinggi," tutur dia.
Hikam juga mengingatkan fakta bahwa kendati AR seringkali sangat kritis terhadap AS, mantan ketua PP Muhammadiyah tidak selalu konsisten. "Misalnya, dalam soal Freeport. Saya justru sangat menunggu apakah capres-capres lain, misalnya, Prabowo Subianto (PS) dan ARB juga melakukan pertemuan dengan perwakilan negara sahabat termasuk AS, China, Rusia, Inggris, dan lain sebagainya." (Hal / Ben/jnc)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura