JAKARTA,
INFOMADURA.com| Saifullah Mashum, Ketua
Lembaga Pemenangan Pemilu- LPP PKB sangat prihatin dengan banyaknya indikasi
kecurangan Pemilu Legislatif (Pilleg) di Madura pada Rabu 9 April 2014 lalu.
#Ilustrasi tempat pemungutan suara (Ist/Net)
Kepada wartawan
di Jakarta, Saifullah mencontohkan 19 TPS ‘bermasalah’ di Kabupaten Sampang,
Madura, yang tidak dipenuhinya permintaan pelaksanaan pemungutan suara ulang
oleh panitia pemilu.
Saifullah
meyakini dibalik peristiwa itu sebuah bentuk sinyalemin adanya sekelompok
tertentu yang hendak menghancurkan tatanan demokrasi ditengah masyarakat yang
terbangun selama ini. Apalagi, dijelaskan dirinya, kecurangan pemilu di pulau
Madura bukan hanya kali ini terjadi. Ia mencontohkan kasus Pilkada di Madura,
yang pernah terjadi kecurangan hingga diulang sampai tiga kali.
“Ini kok
malah terjadi lagi di Madura”, ujarnya di Gedung KPU Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Saifullah memastikan pelanggaran pemilu di Madura akan sulit dihentikan,
terkecuali ada upaya maksimal dari pihak Negara supaya turun langsung dengan
segera dan memberikan pelatihan demokrasi secara langsung ke daerah-daerah
tertentu yang selama ini memang dianggap rawan.
Ditambahkan Saifullah, telah terjadi semacam hegemoni
kelompok dan sistem yang salah, hingga tanpa disadari telah menjadi ancaman
serius yang merusak tatanan demokrasi di tanah air. (fer/imc)
