Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
![]() |
Harga garam anjlok, petani garam asal Kec. Kalianget Sumenep tabur garam di jalanan,tepatnya di Kantor DPRD Sumenep (ist) |
Sumenep (maduratani.com)- Rendahnya
peluang pasar dan anjloknya harga garam di kalangan petani dikeluhkan
masyarakat dan mereka menuding anggota dewan tidak pernah serius memperjuangkan
kepentingan kaum tani.
Sekitar 10
orang perwakilan petani garam asal Desa Karang Anyar dan Desa Pinggir Papas
sengaja ngeluruk ke Kantor DPRD Sumenep mempertanyakan keseriusan anggota
legislatif dalam mengawal kepentingan petani garam yang saat ini mengaku resah
karena panen mereka hanya terserap sebagian kecil saja dengan harga yang juga
sangat rendah.
“Kedatangan
kami ke kantor DPRD ini untuk menagih janji anggota dewan yang tidak pernah
serius mengawal kepentingan kami para petani garam. Buktinya, sampai sekarang,
memasuki panen raya garam masih terserap sangat rendah dan harganya pun anjlok”,
terang H. Abd. Hayat, pewakilan warga yang juga tokoh masyarakat Desa Pinggir
Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep pada akhir September kemarin.
Dijelaskan
H. Hayat, harga garam petani saat ini makin tidak karuan diluar ketentuan
pemerinta. Untuk KW-1 yang semestinya di hargai Rp. 750/ kg malah dihargai Rp
350/kg, sedang Kw-2 yang seharusnya
terjual dengan harga Rp. 550 kg malah merosot menjadi Rp. 300,00 per kilogramnya.
“Kami
tantang apakah pihak Legislatif dan eksekutif masih punya hati untuk memperjuangkan
harga garam rakyat”, tandasnya.
Hasil
produksi garam tahun ini, lanjut H. Hayat, mencapai 20 - 25 ton per hektar. Meski secara
kuantitas memuaskan, tapi jika harganya anjlok sama halnya dengan bohong.
Anjloknya
harga garam saat ini diprediksi karena petani kekurangan link pabrikan yang
bisa menyerap hasil panen garam kecuali bertumpu pada dua pabrikan yang sejauh
ini masih menjadi alternatif pemasaran, yakni Gudang derindo dan Budiono.
Perwakilan warga yang ditemui Hunain Santoso, Wakil Ketua DPRD Sumenep berjanji
akan menyampaikan keluhan warga tersebut ke pihak Komisi B bidang ekonomi. (fr/yy)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura