Nur Fadilah alias Dela, janda asal Desa Campaka, Kec. Pasongsongan Sumenep@PortalMadura
Sumenep,
MADURATANI.com- Ibarat jatuh masih tertimpa tangga pula, pepatah ini sangat pas
menggambarkan pengalaman sial yang dialami Nurul Fadilah alias Dela, tinggal di
Desa Campaka Kecamatan Pasongsongan, Sumenep.
Dari
pengakuan Dela, pengalaman pahit itu berawal dari perkenalannya dengan Wisnu
tinggal di Kalimantan yang ia kenal via telpon dan berlanjut pada ‘kemesraan’
yang mengancik rasa penasaran diantara keduanya hingga memutuskan untuk saling
ketemu di tempat tinggal Wisnu di Nunukan, Kalimantan.
Ironisnya,
sesampai di Kalimantan, terang Dela, dirinya malah tak dianggap dan terlantar
selama 10 hari dalam penderitaan. Tak betah sendirian dikampung orang, Dela
memutuskan pulang kembali ke Sumenep dengan hati penuh kecewa.
“Sebelum
saya menemui Wisnu di rumahnya di Kalimantan, hampir setiap malam dia menelpon
saya. Malah dia mengaku memiliki banyak perusahaan dan siap memberikan saya
pekerjaan. Malah dia janji akan menikahi saya apabila dating ke Kalimantan
sesuai permintaannya”, terang Dela sambil menitikkan air mata.
Masih
dalam pengakuan korban, sejak di Kalimantan, Wisnu hanya menemani Dela selama
dua hari dan setelah itu di campakkan begitu saja.
Dela pulang ke Sumenep di temani Ujang dan Istrinya setelah sebelumnya dimintai tolong Agus agar mengurus segala sesuatunya hingga sampai ke ujung timur Pulau Madura. (fer/pmc)
